Rabu, 05 Agustus 2015

BUIH


  
Tataplah sejenak buih dilautan, indah meleleh memutih dibibir pantai pembatas biru lautan dengan pasir pantai. Namun ia tak abadi hanya sejenak lalu kemudian lenyap atau menguap. Tak jarang hanya terombang ambing oleh angin tak tentu arah. Kita tak ingin menjadi sekedar buih dalam rona kehidupan. Tapi kita harus memiliki Jatidiri dan berkarakter, tak mudah terbawa arus dan angin rayuan atau ajakan yang menipu. Setiap detak amal harus berorientasi pada Sang Pencipta lahir dan bathin tak hanya terbalut indahnya sampul.(IWAN Wahyudi)

Related Posts

BUIH
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.