Senin, 26 Oktober 2015

Masjid Al-A’la Bandar Udara Selaparang Rembige Mataram #MasjidtoMosque



Siang itu bulan September 2015 saya berkesempatan Shalat Dzuhur di Masjid Al-A’la ex Banadara Selaparang Mataram. Alhamdulillah Jama’ah mencapai 3 shaff yang diisi kebanyakan oleh jama’ah berseragam sekolah penerbangan. Suasana disekitar masjid relatif tenang dan sejuk membawa shalat disiang terik itu makin khusyu’.


Pemandangan yang jauh berbeda jika ini terjadi 3 tahun yang lalu. Kenapa? Saat itu sebelum di resmikannya Bandara Internasional Lombok (BIL) hiruk pikuk manusia yang menggunakan transportasi udara menyesaki Bandara Selaparang yang satu kompleks dengan masjid ini. Maklum bandara Selaparang adalah satu-satunya akses masuk pulau Lombok (terutama wisatawan karena Lombok termasuk tujuan kunjungan setelah Bali) lewat udara.

Penghujung tahun 2004 saat akan menghadiri Reflaksi Akhir Tahun BEM SI di Universitas Brawijaya Malang adalah kali pertama saya menginjakan kaki di Bandara Selaparang ini dan sekaligus kali pertama shalat di Masjid Al-A’la (shalat subuh waktu itu). Entah berapa kali kemudian saya shalat di masjid ini baik berangkat sendiri atau mengantar tamu yang kebandara.

Hampir tidak ada jeda subuh, siang, sore hingga malam orang yang shalat dimasjid ini baik penumpang maupun pengantar. Biasanya pengantar seorang TKI yang akan berangkat bisa belasan keluarganya yang mengantar ke bandara.

#049MasjidAlAla #MasjidtoMosque

Related Posts

Masjid Al-A’la Bandar Udara Selaparang Rembige Mataram #MasjidtoMosque
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.