Rabu, 04 November 2015

HARAPAN DAN OPTIMISME TAK BOLEH MATI OLEH KEGAGALAN

Setiap manusia pasti pernah merasakan kegagalan. Kegagalan baik dalam bentuk yang kecil maupun gagal dalam hal-hal besar dalam episode kehidupan yang dihadapi. Dalam kamus makhluk bernama manusia pasti pernah mengecap pahitnya kekalahan., Mau tidak mau kekalahan akan hadir karena tidak semua menjadi pemenang dalam perlombaan yang dipergelarkan dimuka bumi ini.


Tak sedikit orang yang tak sanggup melalui kekalahan-kekalahan yang menjadi takdirnya. Kekalahan-kekalahan yang menjadi lautan pengalaman berarti sebagai bekal kehidupan. Kekalahan yang mengajari ketegaran dalam mempertahankan eksistensi diri dihadapan makhluk lainnya. Tak jarang juga orang yang terkapar saat berhadapan dengan kegagalan, padahal itu belum seberapa dibanding kegagalan yang menimpa mereka yang kekuatan dan daya tahannya mungkin lebih kecil darinya.

Thomas Alfa Edison pemegang 1.093 hak paten atas namanya mengalami kegagalan ribuan kali dalam menemukan bola lampu. Ia gagal lebih dari 1.000 kali eksperimen dalam menciptakan lampu neon sebelum mendapatkan formula menyalakannya. Ia mengalami kegagalan sebanyak 9.998 kali, baru pada percobaannya yang ke 9.999  berhasil secara sukses menciptakan lampu pijar yang benar-benar menyala terang. Colonel Sanders pendiri KFC menerima penolakan 1.009 kali ketika menjual resepnya yang kini mendunia itu ke pemilik-pemilik restoran. Penaklukan Konstantinopel oleh khalifah Islam selama 800 tahun lamanya mengalami kegagalan baru pada 20 Jumadil Ula 857 H bertepatan tanggal 29 Mei 1453 M mengalami keberhasilan dibawah kepemimpinan Sulthan Muhammad II atau yang dikenal dengan Muhammad Al-Fatih.

Lalu apa yang membuat mereka bisa bertahan menghadapi kegagalan yang berkali-kali itu ?. Harapan. Ya harapan. Harapan agar generasi yang akan datang dapat menikmati temuan dalam jagat pengetahuan bernama lampu yang akan menerangi gelapnya malam laksana siang, agar aktifitas produktif manusia tidak hanya diwaktu siang saja karena alasan gelap. Harapan akan janji kemenangan yang telah dijanjikan-Nya pada orang-orang beriman. Harapan kemenangan pada kebaikan atas kebathilan-kebhatilan yang mendzolimi sesama. Harapan karena ia adalah buah perjuangan panjang dengan sungguh-sungguh yang akan datang cepat atau lambat.

Kemudian mengapa mereka yang selalu mengalami kekalahan tetap mencoba dan terus bertanding dalam perlombaan-perlombaan kehidupan dunia?. Mereka selalu menempatkan optimisme diatas puing-puing kekalahannya. Mereka optimis karena tidak selamanya roda pedati kehidupan menempatkannya pada posisi orang-orang kalah, mereka optimis karena kekalahan-kekalahan sebelumnya adalah pelajaran agar terhindar dari kekalahan serupa dimasa mendatang. Mereka optimis karena memiliki keyakinan, merekalah pewaris gen pemenang dan petarung yang harus diasah. Ketika proses sel telur di buahi oleh sperma adalah pertempuran perebutan hidup atau mati miliyaran sel sperma yang hanya satu saja kemudian menjadi benih cikal-bakal seorang manusia.

Kegagalan boleh saja bertubi-tubi menghantam hingga kita tersungkur, kekalahan silahkan saja silih berganti menjatuhkan kita dari panggung episode kehidupan, tapi jangan sampai semua itu mematikan harapan dan optimisme kita sebagai manusia, karena itu adalah anugerah yang diberikan-Nya pada mereka yang berjuang dalam kebaikan dan bersama orang-orang baik.

Kamar 30 Hotel Artha Denpasar Bali, 04 November  2015
InspirationWednesday

IWAN Wahyudi
www.iwan-wahyudi.net

Related Posts

HARAPAN DAN OPTIMISME TAK BOLEH MATI OLEH KEGAGALAN
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.

1 komentar:

Tulis komentar