Begitu banyak keinginan, harapan,
cita-cita dan mimpi yang dimiliki oleh setiap anak manusia. Impian-impian itu
adalah bagian dari upaya untuk mencapai tujuan akhir berupa visi kehidupan.
Impian-impian tersebut seyogyanya dicatat agar ia terdokumentasi supaya kita
tidak terlupakan karena tidak semua kita memiliki memori daya ingat yang sama,
jika ia gagal saat ini bisa jadi dilain waktu dapat terealisasi, baik oleh kita
sendiri atau orang lain.
Betapa banyak impian-impian besar
yang tidak berkelanjutan hingga membuahkan kesuksesan karena generasi setelah
sang pencetus impian tidak mengetahui kemana sesungguhnya ending semua itu, bahkan melahirkan multi tafsir yang cenderung
memulainya kembali dari nol (awal). Bisa saja kesalahan penafsiran malah
menjadi kontra produktif dari keinginan awal yang pencetusnya.
Mencatat impian-impian juga
memudahkan kita menginventarisir dan membuat skala prioritas dalam dimensi
ruang dan waktu merealisasikannya. Sehingga memudahkan perencanaan, mana yang
bisa diwujudkan oleh diri sendiri atau bisa jadi terealisasi bersama-sama
dengan orang lain yang memiliki tujuan dan impian yang sama dan sejenis. Selain
pewarisan berupa materi, warisan terpenting yang perlu diturunkan adalah
warisan gagasan dan impian-impian besar peradaban kemanusiaan yang lebih baik
dan futuristic secara sistematis dan tertulis.
05 Januari 2016
#RefleksIwan
MENCATAT IMPIAN
4/
5
Oleh
Iwan Wahyudi Net