Sabtu, 01 Agustus 2015

MENGIKAT DENGAN PENA


Berapapun lamanya sudah kita berada di dunia ini, sebanyak itulah pengalaman yang telah kita dapatkan, entah sebanyak apalagi hal-hal yang kita lihat dari ciptaan-Nya telah mempengaruhi laku , telah menyadarkan diri, merubah langkah dan gerak kita.

                Semuanya tentu menjadi pengalaman yang sangat berharga baik ia berupa anugerah nikmat kesenangan maupun cobaan dan musibah yang kadang membuat jiwa lemah.

                Namun itu hanya dapat dirasa oleh diri sendiri, padahal didalamnya kaya akan pelajaran yang dapat menjadi cermin bagi insan lain, bisa menjadi acuan pembanding bagi orang lain untuk mengatasi masalah atau motivasi memulai melakukan sesuatu.

                Kita tak punya cukup waktu untuk menuturkannya pda semua orang yang membutuhkan kisah kita sebagai nasehat, kita juga tak memiliki cukup materi untuk menceritakannya pada orang lain dalam luasan wilayah yang sangat membentang, atau mungkin saja kisah kita berguna saat jatah usia di muka bumi ini usai.

                Ide, pengalaman, nesehat, kisah, pikiran dan lain sebagainya bisa menjadi ilmu bagi diri kita dan orang lain hari ini atau dimasa yang akan datang. Agar hal itu tidak hilang dan sirna serta terlupakan, perlu dituliskan narasi-narasi yang kaya akan manfaat tersebut seperti sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ad-Darimi “ Kalian ikatlah Ilmu dengan menuliskannya “.


                Ya, saatnya mengikatnya dengan pena kita, toh anugerah menulis sudah kita peroleh sejak kecil.

Mataram, 10 Nopember 2014


IWAN Wahyudi
www.iwan-wahyudi.com

Related Posts

MENGIKAT DENGAN PENA
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.