Rabu, 18 November 2015

HATI YANG SAKIT AKAN MENOLAK NASEHAT




Interaksi social dengan sesama adalah fitrah kemanusiaan, karena tidak ada manusia yang dapat hidup dan eksis seorang diri saja. Dalam proses interaksi tersebut akan banyak lahir komunikasi, baik itu berupa motivasi, informasi, kritik, nasehat bahkan cibiran. Tentu semuanya baik bagi kita bila itu ditempatkan pada posisi dan porsinya. Menolak nasehat, menampik motivasi, anti kritik, menganggap diri serba tahu sendiri, itu bisa jadi bagian dari tanda-tanda bahwa sebenarnya kita membiarkan hati membeku karena sedang sakit.
            Hati adalah cerminan diri, ia tergambar jelas dari keseharian, baik melalui tutur kata, tingkah laku, buah karya dan interaksi sesama. Sehingga benar yang dikatakan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW “ Didalam diri manusia ada segumpal daging, jika ia baik maka akan baik orang pemiliknya, jika segumpal daging itu kotor maka buruk pulalah sang pemiliknya”.
            Mari melirik profil manusia yang digelari para dictator seperti Hitler misalnya, dari banyak cuplikan film atau video di youtube bisa kita tonton dan dapat terlihat ia adalah figure yang keras kepala, angkuh, kata-katanya tidak menyejukkan, melakukan apa yang disebut sebagai pembunuhan massal selama perang dunia. Itu semua sesungguhnya menggambarkan kondisi hatinya yang lemah terhadap obsesi pikirannya yang salah dan nafsu yang lebih kuat menjerat serta menyandera hatinya.
            Orang yang mudah emosi dan memiliki ego tinggi cenderung akan menganggap dirinya serba “paling”. Paling benar, paling berkuasa, paling bisa, paling tau dan paling-paling lainnya. Hatinya telah membeku dan membatu yang sulit sekali tersirami kesejukan walau lewat tetesan air dingin yang begitu lembutnya sekalipun. Nasehat kebaikan dianggap hal yang tidak perlu dan dikesampingkan, masukan dan saran dicurigai sebagai sesuatu yang akan mencelakai,  kritik diasumsikan sebagai upaya menjatuhkan, pernyataan-pernyataan akan kesalahan dimaknai sebagai penghambat kesuksesan dan kekuasaannya.
            Begitu banyak cara orang lain membantu kita untuk sukses, dan menjaga kita agar senantiasa tidak melenceng. Sebising apapun nasehat pasti ada gunanya, sepahit apapun kritik adalah masukan untuk perbaikan, serumit apapun larangan ia adalah sinyal agar lebih berhati-hati. Lebih baik terlalu berprasangka positif terhadap hal-hal buruk, yang akan membuat bahagia dan hati tenang, dibanding senantiasa berprasangka negative terhadap hal-hal baik yang orang lain lakukan terhadap kita karena akan melahirkan kegundahan, dibayang-bayangi was-was, dicekam ketakutan yang membuat hidup tak nyaman dan hati menjadi hitam karena digerogoti penyakit.


Kursi 19A Wings Air IW1848Q
Penerbangan Ngurah Rai Bali- Bandara Internasional Lombok,
03 November  2015
InspirationWednesday

IWAN Wahyudi
www.iwan-wahyudi.net


Related Posts

HATI YANG SAKIT AKAN MENOLAK NASEHAT
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.