Kehidupan yang kita lalui tak jauh dari kisah
yang banyak mengandung pengalaman, kejadian yang melahirkan pelajaran atau
didikan para guru dengan berbagai Ilmunya. Ada guru yang memang secara formal
kita dapat dibangku pendidikan yang kita tempuh, ada juga guru lewat informal
seperti kursus, Taman Pendidikan Al-Qur’an dan sejenisnya, bisa juga guru
nonformal lewat interaksi kita sesama manusia namun menghasilkan ilmu yang
dapat berguna bagi masing-masing pihak. Jasa dan budi mereka tak semua dapat
kita balas walau tak dituntut harus menggantinya, namun adalah manusiawi jika
kita yang telah diberikannya sesuatu mengucapkan terimakasih dengan segala
makna dan bentuk yang terkandung didalamnya.
Beberapa hal yang setidaknya kita bisa lakukan
sebagai timbal balik terhadap jasa para guru kehidupan kita :
Nama yang Menjadi
Pengingat
Banyak diantara mereka yang masih kita ingat
namanya namun tak sedikit yang rada-rada lupa. Setidaknya saya masih ingat nama
kelas dan siapa guru wali kelas saya SD : 1A Pak Kamus, 2A Ibu Omah, 3A Pak
Munakib, 4A Ibu Dedeh, 5B Pak Deky, 6B Pak Deky & Ahmad Basuni. SLTP
: IB Ibu Siti Asyiah, IIB Ibu Inder Arjuna, IIIA Ibu Mulyati. SMU
: I5 Pak Muh Yamin, II6 Pak Sucipto, III IPA4 Pak Muhtar.
Mengingat nama mereka bukan untuk maksud
lain, setidaknya menjadi tema untuk bernostalgia sesama teman angkatan dengan
wali kelasnya siapa ? atau jika berpapasan dilain tempat dan waktu kita bisa
menyapanya dan bertegur kata.
Adalah hal wajar jika guru yang paling
diingat adalah mereka yang memiliki ciri khas baik fisik maupun cara mengajar
atau ada pengalaman yang berharga terhadap guru tersebut.
Do’a agar Ilmu tak
Terputus
Mendoakan sesama adalah hal yang mulia, Apalagi
ini adalah para guru kehidupan yang pernah mengisi hari-hari kita dengan
mengajarkan kebaikan. Agar ilmu bermanfaat yang kita dapatkan menjadi amal
jariyah yang tak pernah putus untuk mereka dan kita dapat menebar kemanfaatan
ilmu tersebut semakin luas kepada sesama yang lain.
Tak semua guru kita kini pada posisi tingkat
yang dapat dikatakan kecukupan kadang
mereka masih berstatus tidak tetap hingga sekarang atau hidup pas-pasan, walau
mereka mendapat gelar pahlawan tanpa tanda jasa, namun bukan berarti mereka
para guru kehidupan yang tanpa kita do’akan.
Menyambung dan
Merawat Ikatan
Sekali-kali ada baiknya kita bersilaturahim
kerumah mereka, setidak-tidaknya dimomen yang membahagiakan mereka atau paling
lumrah saat lebaran. Jika tidak dapat bersilaturahim langsung bertemu fisik,
jaman sekarang sudah sangat memudahkan mengirimkan ucapan via ponsel atau
social media.
Kehadiran kita, apalagi membawa cerita
kesuksesan kepada mereka akan memberikan kebahagiaan tersendiri. Hal itu dapat
menjadi motivasi bagi mereka untuk lebih mengasah lagi para murid-murid agar
menjadi manusia yang lebih baik dari kita sekarang. Bahkan hal itu akan menjadi
cerita mereka dihadapan siswanya yang lain, agar dijadikan Inspirasi untuk
lebih baik dan sukses lagi.
Kerabat begitu banyak para guru kehidupan
yang datang silih berganti mengisi hidup kita, memberi bongkahan-bongkahan ilmu
kedalam celah-celah kosong pengetahuan kita. Semoga kita dapat menjadi lebih
baik dari mereka dan melahirkan generasi yang akan datang jauh lebih baik dari
kita saat ini.
Selamat
Hari Guru pada para pelita ilmu pengetahuan dipelosok negeri sepanjang masa.
Jafana Garden, 25 November 2015
InspirationWednesday
IWAN Wahyudi
www.iwan-wahyudi.net
Para Guru di Kehidupan Kita
4/
5
Oleh
Iwan Wahyudi Net