Rabu, 25 November 2015

Para Guru di Kehidupan Kita



Kehidupan yang kita lalui tak jauh dari kisah yang banyak mengandung pengalaman, kejadian yang melahirkan pelajaran atau didikan para guru dengan berbagai Ilmunya. Ada guru yang memang secara formal kita dapat dibangku pendidikan yang kita tempuh, ada juga guru lewat informal seperti kursus, Taman Pendidikan Al-Qur’an dan sejenisnya, bisa juga guru nonformal lewat interaksi kita sesama manusia namun menghasilkan ilmu yang dapat berguna bagi masing-masing pihak. Jasa dan budi mereka tak semua dapat kita balas walau tak dituntut harus menggantinya, namun adalah manusiawi jika kita yang telah diberikannya sesuatu mengucapkan terimakasih dengan segala makna dan bentuk yang terkandung didalamnya.


Beberapa hal yang setidaknya kita bisa lakukan sebagai timbal balik terhadap jasa para guru kehidupan kita :

Nama yang Menjadi Pengingat
Banyak diantara mereka yang masih kita ingat namanya namun tak sedikit yang rada-rada lupa. Setidaknya saya masih ingat nama kelas dan siapa guru wali kelas saya  SD : 1A Pak Kamus, 2A Ibu Omah, 3A Pak Munakib, 4A Ibu Dedeh, 5B Pak Deky, 6B Pak Deky & Ahmad Basuni. SLTP : IB Ibu Siti Asyiah, IIB Ibu Inder Arjuna, IIIA Ibu Mulyati. SMU : I5 Pak Muh Yamin, II6 Pak Sucipto, III IPA4 Pak Muhtar.
Mengingat nama mereka bukan untuk maksud lain, setidaknya menjadi tema untuk bernostalgia sesama teman angkatan dengan wali kelasnya siapa ? atau jika berpapasan dilain tempat dan waktu kita bisa menyapanya dan bertegur kata.
Adalah hal wajar jika guru yang paling diingat adalah mereka yang memiliki ciri khas baik fisik maupun cara mengajar atau ada pengalaman yang berharga terhadap guru tersebut.

Do’a agar Ilmu tak Terputus
Mendoakan sesama adalah hal yang mulia, Apalagi ini adalah para guru kehidupan yang pernah mengisi hari-hari kita dengan mengajarkan kebaikan. Agar ilmu bermanfaat yang kita dapatkan menjadi amal jariyah yang tak pernah putus untuk mereka dan kita dapat menebar kemanfaatan ilmu tersebut semakin luas kepada sesama yang lain.
Tak semua guru kita kini pada posisi tingkat yang dapat dikatakan  kecukupan kadang mereka masih berstatus tidak tetap hingga sekarang atau hidup pas-pasan, walau mereka mendapat gelar pahlawan tanpa tanda jasa, namun bukan berarti mereka para guru kehidupan yang tanpa kita do’akan.

Menyambung dan Merawat Ikatan
Sekali-kali ada baiknya kita bersilaturahim kerumah mereka, setidak-tidaknya dimomen yang membahagiakan mereka atau paling lumrah saat lebaran. Jika tidak dapat bersilaturahim langsung bertemu fisik, jaman sekarang sudah sangat memudahkan mengirimkan ucapan via ponsel atau social media.
Kehadiran kita, apalagi membawa cerita kesuksesan kepada mereka akan memberikan kebahagiaan tersendiri. Hal itu dapat menjadi motivasi bagi mereka untuk lebih mengasah lagi para murid-murid agar menjadi manusia yang lebih baik dari kita sekarang. Bahkan hal itu akan menjadi cerita mereka dihadapan siswanya yang lain, agar dijadikan Inspirasi untuk lebih baik dan sukses lagi.

Kerabat begitu banyak para guru kehidupan yang datang silih berganti mengisi hidup kita, memberi bongkahan-bongkahan ilmu kedalam celah-celah kosong pengetahuan kita. Semoga kita dapat menjadi lebih baik dari mereka dan melahirkan generasi yang akan datang jauh lebih baik dari kita saat ini.

Selamat Hari Guru pada para pelita ilmu pengetahuan dipelosok negeri sepanjang masa.

Jafana Garden, 25 November 2015
InspirationWednesday

IWAN Wahyudi
www.iwan-wahyudi.net


Related Posts

Para Guru di Kehidupan Kita
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.