Rabu, 19 Oktober 2016

Yang Dibuang Yang Menghasilkan Uang ( Catatan Inspirasi Bank Sampah )


Setiap yang Tuhan ciptakan dimuka bumi tentunya memiliki maksud, arti dan tak ada yang sia-sia, namun bagaimana manusia itu memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan baik diri maupun lingkungan sekitar adalah kunci bersyukur padaNya yang kemudian mengalirkan pintu-pintu rejeki, termasuk pada sampah sekalipun.
Seperti biasa agenda rutin weekend yaitu menghadiri Berbagi Inspirasi Bisnis [BiB] yang diselenggarakan oleh Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Mataram. Agenda belajar dan menggali kiat dan dialog interaktif dengan para pelaku bisnis langsung ditempat mereka melaksanakan aktivitas berwira usahanya. Sabtu pagi ini (15/10/2016) giliran dikawasan Ampenan Kota Mataram tepatnya Basecamp Bank Sampah NTB Mandiri yang diprakarsai oleh wanita energik Aisyah Odist.
Namanya juga Bank Sampah NTB Mandiri, ya tentunya yang akan menjadi Inspirasi pagi ini tak jauh dari barang jijik, kotor dan menjadi masalah bagi semua kota di setiap Negara manapun di dunia ini. Sampah adalah barang buangan manusia hasil dari aktivitasnya yang tak lagi berguna. Namun, siapa menyangka barang buangan itu menyimpan banyak makna dengan berbagai manfaat menjadi pintu nafkah sebagian penduduk bumi dan tentunya menjadi salah satu solusi permasalahan bumi hari ini dan kedepan.
Aisyah Odist sebelumnya berkecimpung pada usaha kaos oblong dan distro di tanah rantauan, namun pada suatu titik kehidupan ia memutuskan untuk kembali kekampung halaman dengan tekad harus berbagi karena hidup ini terasa indah pada titik tersebut dan Sampahlah yang menjadi tautan hatinya. Cintanya pada pulau Lombok nan indah menarik jiwanya untuk berbagi solusi dan rejeki melalui barang bernama sampah.
Mendirikan Bank Sampah NTB Mandiri sejak tahun 2011 bersama dua orang rekannya bukan tanpa rintangan  karena pola pikir masyarakat masih menganggap sampah adalah barang tak berguna. Berbagai upaya dilalui, jatuh bangun dan peluh tak terhitung kalinya menyapa, namun tekadnya untuk berbagi sambil menyelamatkan bumi tak terpatahkan. Memulai dengan mengolah sampah plastik menjadi aneka kerajinan seperti tas, dompet dan sejenisnya hingga pengolahan sampah harian rumah tangga menjadi kompos adalah bagian dari aktivitas komunitas yang kini telah memiliki 37 mitra, lebih dari 100 nasabah dan 18 karyawan ini. Komitmennya di dunia persampahan ini pada tahun 2013 mengatarkan Aisyah Odist ke Jepang untuk mempelajari cara membuat kompos dan kini telah membagi ilmunya tersebut ke lebih dari 1000 orang. Jerih payah itu akhirnya berbuah mengekspor komposnya hingga ke Jepang, Darwin Australia dan Jerman.
Siapa menyangka kerja keras dan jatuh bangun selama 5 tahun kini memanen sedikit demi sedikit hasil bukan hanya untuk dirinya sendiri namun juga pada lingkungan sekitar hingga ke Lombok Timur jauhnya. 
Sampah bisnis paling banyak palingnya kata Aisyah Odist : paling mudah di dapat, paling fleksibel waktu pengerjaannya, paling murah bahan dasarnya, paling gampang dikerjakan dan paling lainnya yang telah Aisyah Odist tuliskan dalam dua buku karyanya ( “ Mengelola Bank Sampah “ dan “ Management dan Marketing Bank Sampah Kreatif “ ) sebagai upaya membagi hikmah dari mengelola sampah.
Kunci dari keberhasilan mengubah sampah menjadi rupiah, barang terbuang menjadi uang adalah gerakan penyadaran pada masyarakat dengan mengedepankan pendidikan akan lingkungan hidup baik pada orang dewasa maupun anak-anak sekolah.
Impian wanita ramah ini yang belum terwujud dari sampah adalah Pusat Study Lingkungan. Namun itu semua akan makin dekat dengan di loucingnya Pusat Belajar Lingkungan dan diserahkannya mobil pendidikan lingkungan CSR dari PLN NTB yang diserahkan pagi ini. Mobil ini akan berkeliling ke sekolah dan komunitas untuk memberikan pencerahan dan penyadaran lingkungan  yang dilengkapi dengan buku-buku didalamnya. Pada kesempatan ini pula TDA Kota Mataram secara simbolis memberikan bantuan buku bacaan yang diserahkan oleh Bapak Anas Amrullah.

 

Hal lain yang sedang dirintis adalah menjadikan lingkungan dikelurahan Banjar tempat Basecamp Bank Sampah NTB Mandiri sebagai Kampung Wisata Kreatif Sampah Terpadu. Kedepan ini akan menjadi destinasi wisata yang menopang pariwisata di Kota Mataram. Semakin banyak orang yang merasakan manfaat akan makin indah nikmatnya berbagi.
Setiap apa ada yang dibumi ini tak ada yang terbuang percuma karena ia merupakan mata rantai kehidupan yang tak terputus, kadang pola pikir dan kreativitas kita yang terputus menangkap tanda-tanda alam tersebut, padalah yang terbuang bisa jadi uang.
15102016, 22.15wita
Ujung Pena Cordova 03
IWAN Wahyudi
www.iwan-wahyudi.net

Related Posts

Yang Dibuang Yang Menghasilkan Uang ( Catatan Inspirasi Bank Sampah )
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.