Selasa (17/12/2019)
malam adalah waktu yang sangat mengaduk emosi para pemain dan pendukung Persija
Jakarta yang saat itu berlaga melawan Persebaya Surabaya. Bukan karena
sengitnya pertandingan, namun hal lain diluar itu striker senior Persija, Bambang Pamungkas (BP) resmi mengumumkan pensiun. Bambang Pamungkas bukan
sekedar pemain senior di Persija bahkan dalam sepakbola Indonesia, ia menjadi
legenda hidup Persija. Baginya Persija adalah tim yang benar-benar istimewa. Ia menghabiskan sebagian
besar kariernya di Persija.
20 Tahun membuktikan
kesetiaannya dalam sepokbola terutama tim Persija dengan 200 gol
yang berhasil dicetaknya. BP satu-satunya pemain Persija yang menjadi saksi dan
berperan dalam meraih gelar kedua juara
Liga Indonesia pada musim 2018 setelah
menunggu selama 17 tahun.
Stadion Gelora Bung
Karno malam itu seakan menjadi milik BP. Dalam ungkapan hati yang disampaikan
ditengah lapangan dan disimak dengan seksama oleh The Jakmania sporter Persija,
saya mengutip dua pesan yang penting bagi kita, bukan hanya sebagai penggemar
sepakbola atau Jakmania semata.
"Orang bijak berkata, laki-laki sejati tidak
menangis. Tapi hatinya berdarah. Malam ini izinkan saya menjadi laki-laki
sejati. Tidak banyak berbicara, cukup hati saya yang berdarah."
"Akhir sekali, perjalanan seorang pemain
sepak bola bukan tentang seberapa jauh dia melangkah atau seberapa cepat dia
sampai. Namun tentang makna dari perjalanan yang pernah dia lalui dan jejak apa
yang dia tinggalkan. Semoga di waktu saya meninggalkan Persija Jakarta, saya
bisa meninggalkan kesan yang baik di mata Anda sekalian. Sekali lagi, terima
kasih."
Kokoh
Dalam Kesetiaan
BP telah mengambil sikap setia di Persija Jakarta
dalam jangka waktu yang lama. Sikap ini tak mungkin dapat diambil oleh siapapun
jika tidak memiliki kekokohan menentukan pilihan dengan banyak godaan dan
rayuan untuk berpindah klub dan popularitas. BP cukup lama bahunya disemat
sebagai kapten kesebelasan. Pemimpin buka sekedar gelar atau simbol tapi ia
gambaran sebuah tim. Pemimpin tidak boleh nampak lemah dalam kondisi sesulit
apapun termasuk meraih gelar liga Indonesia yang kedua kalinya dengan masa
penantian 17 tahun lamanya. Pemimpin buka orang yang tak pernah berdarah bahkan
paling banyak berdarah, tapi hal itu tak boleh ditunjukan karena akan
memperlemah kondisi tim.
Memahat
Jejak Inspiratif
Manusia kehebatannya bukan dihitung dari sekedar
lamanya usia, tapi mengisi usia tersebut. Namun, bukan hanya sebatas mengisi
semata tapi jejak apa yang membanggakan dan bermanfaat bagi sekitarnya. Jika
hanya mengikuti alur hidup begitu saja, semua orang bisa. Dan kita akan
dianggap sama dan tak terlihat dari banyaknya deretan manusia dimuka bumi ini. Hidup
ini ibarat memahat amal. Pahatan amal terbaik yang tentu tidak biasa dan paling
diingat oleh orang lain, menggerakkan orang lain dan menginspirasi orang
tersebut untuk mengikuti langkah perubahan yang kita lakukan.
BP telah melalui kiprahnya dalam sepakbola dengan
baik bahkan luar biasa. Memahat prestasi dengan luar biasa dan mengakhiri semua
jejaknya dengan inspirasi yang akan mendorong banyak lagi penerusnya mengukir
capaian melebihinya. 20 tahun bersepakbola dengan jatuh bangun, 2 kali membawa
klubnya menjadi juara liga Indonesia dan 200 gol tercetak dari kaki dan
sundulan kepalanya. Terima Kasih BP salah satu legenda sepakbola Indonesia yang
telah terpahat dalam sejarah negeri ini.
18122019
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri
#reHATIwan
#InspirationWednesday
@iwanwahyudi1
BAMBANG PAMUNGKAS, JEJAK MEMAHAT INSPIRASI
4/
5
Oleh
Iwan Wahyudi Net