Rabu, 18 Desember 2019

BAMBANG PAMUNGKAS, JEJAK MEMAHAT INSPIRASI



Selasa (17/12/2019) malam adalah waktu yang sangat mengaduk emosi para pemain dan pendukung Persija Jakarta yang saat itu berlaga melawan Persebaya Surabaya. Bukan karena sengitnya pertandingan, namun hal lain diluar itu striker senior Persija, Bambang Pamungkas (BP) resmi mengumumkan pensiun. Bambang Pamungkas bukan sekedar pemain senior di Persija bahkan dalam sepakbola Indonesia, ia menjadi legenda hidup Persija. Baginya Persija adalah tim yang benar-benar istimewa. Ia menghabiskan sebagian besar kariernya di Persija.

20 Tahun membuktikan kesetiaannya dalam sepokbola terutama tim Persija dengan 200 gol yang berhasil dicetaknya. BP satu-satunya pemain Persija yang menjadi saksi dan berperan dalam meraih gelar kedua juara Liga Indonesia pada  musim 2018 setelah menunggu selama 17 tahun.
Stadion Gelora Bung Karno malam itu seakan menjadi milik BP. Dalam ungkapan hati yang disampaikan ditengah lapangan dan disimak dengan seksama oleh The Jakmania sporter Persija, saya mengutip dua pesan yang penting bagi kita, bukan hanya sebagai penggemar sepakbola atau Jakmania semata.

"Orang bijak berkata, laki-laki sejati tidak menangis. Tapi hatinya berdarah. Malam ini izinkan saya menjadi laki-laki sejati. Tidak banyak berbicara, cukup hati saya yang berdarah."
"Akhir sekali, perjalanan seorang pemain sepak bola bukan tentang seberapa jauh dia melangkah atau seberapa cepat dia sampai. Namun tentang makna dari perjalanan yang pernah dia lalui dan jejak apa yang dia tinggalkan. Semoga di waktu saya meninggalkan Persija Jakarta, saya bisa meninggalkan kesan yang baik di mata Anda sekalian. Sekali lagi, terima kasih."

Kokoh Dalam Kesetiaan
BP telah mengambil sikap setia di Persija Jakarta dalam jangka waktu yang lama. Sikap ini tak mungkin dapat diambil oleh siapapun jika tidak memiliki kekokohan menentukan pilihan dengan banyak godaan dan rayuan untuk berpindah klub dan popularitas. BP cukup lama bahunya disemat sebagai kapten kesebelasan. Pemimpin buka sekedar gelar atau simbol tapi ia gambaran sebuah tim. Pemimpin tidak boleh nampak lemah dalam kondisi sesulit apapun termasuk meraih gelar liga Indonesia yang kedua kalinya dengan masa penantian 17 tahun lamanya. Pemimpin buka orang yang tak pernah berdarah bahkan paling banyak berdarah, tapi hal itu tak boleh ditunjukan karena akan memperlemah kondisi tim.

Memahat Jejak Inspiratif
Manusia kehebatannya bukan dihitung dari sekedar lamanya usia, tapi mengisi usia tersebut. Namun, bukan hanya sebatas mengisi semata tapi jejak apa yang membanggakan dan bermanfaat bagi sekitarnya. Jika hanya mengikuti alur hidup begitu saja, semua orang bisa. Dan kita akan dianggap sama dan tak terlihat dari banyaknya deretan manusia dimuka bumi ini. Hidup ini ibarat memahat amal. Pahatan amal terbaik yang tentu tidak biasa dan paling diingat oleh orang lain, menggerakkan orang lain dan menginspirasi orang tersebut untuk mengikuti langkah perubahan yang kita lakukan. 

BP telah melalui kiprahnya dalam sepakbola dengan baik bahkan luar biasa. Memahat prestasi dengan luar biasa dan mengakhiri semua jejaknya dengan inspirasi yang akan mendorong banyak lagi penerusnya mengukir capaian melebihinya. 20 tahun bersepakbola dengan jatuh bangun, 2 kali membawa klubnya menjadi juara liga Indonesia dan 200 gol tercetak dari kaki dan sundulan kepalanya. Terima Kasih BP salah satu legenda sepakbola Indonesia yang telah terpahat dalam sejarah negeri ini.

18122019
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri #reHATIwan
#InspirationWednesday
@iwanwahyudi1

Related Posts

BAMBANG PAMUNGKAS, JEJAK MEMAHAT INSPIRASI
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.