Selasa, 11 April 2023

172 [TOGEL, TETAP NGEYEL]

Petugas parkir itu mendekati saya dengan senyum khasnya melihat saya mendekati sepeda motor usai keluar dari ATM sebuah bank. Setelah memberinya selembar uang, si tukang parkir bertanya, "Pak semalam gak mimpi lihat sepeda motornya?". Saya yang bingung malah bertanya balik, "Maksudnya bagaimana bang dengan motor saya?". "Wah klo ada mimpinya saya mau pasang nomor 25 seperti nomor motor bapak." Jelas beliau. Baru ngeh saya ternyata mimpi sebagai wangsit nomor togel yang akan dia pasang. "Loh cepat sekali pasangnya, bukannya pengundian diumumkan malam Jum'at?", sok tau saya berdasarkan pengalaman oknum orang-orang kampung saat kecil dulu kalau sudah hari Jum'at wah rame saling olok siapa yang dapat, gagal atau nyaris karena angkanya meleset satu. "Siapinnya dari sekarang pak. Lumayan buat beli baju lebaran anak-anak. Hidup susah sekarang pak, yang pegawai aja pusing banyak potongan hutang di bank atau koperasi, apalagi kita." Makin semangat si tukang parkin memberi alasan.

Setiap kejahatan tak mungkin musnah dan habis, kadang hanya berganti wujud atau modus. Sama halnya dengan judi togel yang sempat dilegalkan jaman orde baru dengan nama SDSB. Dibubarkan, bukannya hilang tapi masih terus beranak pinak mengikuti era milenial dengan model judi online, walau masih ada dengan ala konvensional.

Togel adalah singkatan dari "toto gelap" yaitu permainan Toto yang ilegal (gelap) di Indonesia. Toto sendiri berasal dari Singapura sebagai upaya mengurangi dan memberantas judi ilegal di singapura yang marak di tahun 1960an. Konsep dasarnya adalah dari permainan 4-digit atau 5-digit yang lebih tua asal-usulnya.

Padahal jenis judi yang melibatkan empat digit angka ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Seirinh dengan dibangunnya pusat perjudian untuk lotre toto mulai di kawasan ramai seperti Batavia yang menjadi pusat pemerintahan dan juga perdagangan. Hal itu sempat berhenti pasca proklamasi kemerdekaan. Presiden Soekarno menganggap kalau praktik ini sangat meresahkan dan tidak sesuai dengan ideologi bangsa.

Masa Soeharto ada angin segar bagi penjudi pada sekitar tahun 1969 muncul KSOB (Kupon Sumbangan Olahraga Berhadiah) dan Nalo (Nasional Lotre). Pemerintah pusat juga mengadakan program lagi bernama SDSB atau Sumbangan Dana Sosial Berhadiah. Dengan program ini masyarakat bisa membeli kartu yang kelak akan diundi dan menghasilkan hadiah yang banyak. Setelah di demo oleh sebagian besar elemen ummat Islam, SDSB dibubarkan pada 24 September 1994.

Makin ke sini makin mudah di temui secara tidak sengaja (apalagi disegaja) iklan togel dan judi online. Jika memang pemerintah sekarang masih senafas dengan Presiden Soekarno bahwa togel dan judi ini tidak sesuai dengan ideologi bangsa, kenapa tak diblokir semua akun mereka?. Biar togel tidak semakin ngeyel untuk eksis dan merusak generasi.


Semoga si tukang parkir itu sebenarnya tak mimpi sendiri melihat motor saya dan menguatkan motivasinya memasang togel sesuai nomor tersebut. Dan mumpung Ramadhan dapat hidayah dan percakapan semalam hanya sebatas gurauan.

Yang beriman bisa jadi murtad
Apalagi yang awam
Yang menang bisa menjadi jahat
Apalagi yang kalah
Yang kaya bisa jadi melarat
Apalagi yang miskin
Yang senang bisa jadi sengsara
Apalagi yang susah
Uang judi najis, tiada berkah
-Lirik Lagu "JUDI" Rhoma Irama-

100/365 24/30
11042023, 06:49
@inspirasiwajahnegeri
@jejakaksarapublisher
@iwanwahyudi1

Related Posts

172 [TOGEL, TETAP NGEYEL]
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.