Pada hakikatnya kebaikan selalu
akan berseberangan dengan kemaksiatan. Setiap satu kebaikan yang akan tumbuh
tentunya sudah ada hama yang siap untuk menghalanginya dengan berbagai jalan
godaan kemaksiatan-kemaksiatan yang melenakan.
Semakin kekinian kita melihat
bahwa semakin hari perkembangan tekhnologi kian memudahkan langkah dan
aktifitas manusia. Dan hal itu secara tidak langsung juga menunjuang
kemudahan-kemudahan melakukan kebaikan, terus mensupport tumbuhnya amal-amal
kebajikan disekitar kita.
Saya dan tentunya generasi yang
lahir sebelum tahun 1990an merasakan jika ingin mengeluarkan infaq atau
sedekah, maka tempat terdekat untuk langsung menyalurkannya adalah pergi
kelampu merah (lampu lalulintas) yang biasanya ada -mohon maaf- pengemis yang
membutuhkan atau mencari masjid/mushalla terdekat disana terdapat kotak amal.
Pertanyaannya dalam kacamata efektifitas hari ini berapa waktu yang terbuang
untuk mendatangi lampu lalu lintas atau tempat kotak amal dimasjid/mushalla
yang belum tentu dekat dengan tempat kita? Tentunya ini akan mengurangi waktu
produktifitas. Bandingkan dengan hari ini (era setelah tahun 2010), begitu
banyaknya lembaga social dan Lembaga Amil, Zakat, Infaq dan Shadaqah dengan
menyediakan pelayanan dan memanjakan para donaturnya. Mulai dari pemilihan
bentuk donasi yang beraneka ragam : infaq/santunan anak yatim, pembangunan
masjid, rumah Al-Qur’an, penghijauan, air bersih, listrik gratis rumah ibadah,
beasiswa prestasi dan sebagainya sampai pada strategi dan cara menjemput donasi
ketempat dan waktu yang donatur kehendaki. Faslitias E-Banking juga semakin
memudahkan dalam menyalurkan bantuan, bandingkan dengan era dulu kalau tidak
langsung mengantar kelembaga social minimal mentransfer via ATM, sekarang semua
bisa dengan sekali tekan dari kamar dirumah masing-masing.
Kita juga melihat trend
kenclengan/kotak ukuran amal kecil/mini dalam bentuk unik yang bisa temukan
ditempat-tempat umum mulai dari kasir tempat perbelanjaan, rumah/warung makan,
sekolah, kasir penginapan bahkan ada yang disimpan langsung dimeja kerja
masing-masing donatur agar sang kotak kecil selalu mengingatkan setiap hari
untuk diisi. Ternyata begitu dekatnya kebaikan-kebaikan itu melayani kita.
Saya masih ingat saat SMP Cuma
memiliki jam weker yang selalu
dipasang alarmnya agar berdering sekitar jam 4 subuh, tujuannya adalah untuk
memudahkan bangun Qiyamul Lail (shalat malam). Tak semua orang memiliki itu
terutama yang tinggal dipelosok desa bukan?. Kemudian era tahun 2000an baru
mulai muncul Handphone alias HP
dengan fasilitas yang terbatas tentunya dibandingan hari ini. Saya ingat ketika
itu ada gerakan SMS (Shalat Malam Seluller) saling membangunkan sesama teman
dekat dengan Miscall agar bisa
bangkit dari selimut untuk bangun beribadah. Selain itu juga muncul fasilitas
berlangganan sms tausyiah harian dari beberapa da’I kondang.
Dengan meningkat dan canggihnya
fasilitas ponsel dewasa ini mulai dari pengingat setiap waktu shalat, pengingat
agenda rapat sampai group-group kebajikan yang dibentuk dimedia social, sebut
saja ada ODOJ ( One Day One Juz) tilawah harian 1 Juz untuk anggotanya, Group
Shalat Dhuha/Tahajjud yang mengevaluasi tiap hari, Group dzikir/doa setiap pagi
dan petang dan sebagainya. Ternyata begitu dekatnya kebaikan-kebaikan itu
melayani kita.
Subhanallah terasa semakin dekat,
mudah dan selalu mengikuti kita setiap saat fasilitas-fasilitas yang merupakan
jalan-jalan untuk beramal, sarana-sarana yang memudahkan bahkan memanjakan kita
untuk selalu berbuat kebajikan tanpa mengenal waktu dan tempat.
Ruang kehidupan yang kita lalui
tiap hari harus disesakkan oleh aktifitas-aktifitas kebajikan karena jika ruang
itu tak diisi oleh kebaikan maka dengan sendirinya kemaksiatan dan kesia-siaan
akan dengan cekatan mengambil kesempatan itu untuk melalaikan serta
menjerumuskan kita.
Saatnya memanfaatkan tiap
penggilan-panggilan kejalan kebajikan yang kian saat selalu memudahkan, jangan
melalaikannnya walau itu dengan amal-amal kecil dan sederhana. Mereka sudah
dengan leluasa masuk kesetiap ruang beraktifitas kita, melayani sesuai
keinginan. Apakah harus kita berbalik badan, cuek menanggapinya?. Ternyata
Begitu dekatnya kebaikan-kebaikan itu melayani kita.
Jafana Garden, 7 Oktober 2015
InspirationWednesday
IWAN Wahyudi
www.iwan-wahyudi.net
TERNYATA BEGITU DEKATNYA KEBAIKAN-KEBAIKAN ITU MELAYANI KITA
4/
5
Oleh
Iwan Wahyudi Net