Rabu, 11 November 2015

SEBERAPA LEVEL KEPEDULIAN KITA ?



Saat penyeberangan Pelabuhan Lembar (Lombok) menuju Pelabuhan Padang Bai (Bali) yang menempuh waktu sekitar 4-5 jam, ada suatu pengalaman yang menarik, padahal ini sebenarnya bukan pengalaman baru dan mungkin diantara kita sering mengalaminya. Tapi kok kali ini sesuatu sekali bagi saya, mungkin karena tumben melakukan penyeberangan yang agak panjang dan mendampingi bapak untuk cek kesehatan. Begini ceritanya :

Setelah bis masuk kedalam kapal atau sebelum masuk diluar kapal penumpang pasti diminta turun untuk naik keatas kapal dibagian duduk penumpang (karena demikian aturannya selama penyeberangan penumpang tidak diperbolehkan berada didalam bis maupun ditempat parker bis). Penumpang segera mencari tempat yang nyaman diantara deretan yang telah disediakan, setelah masuk keruang utama dan keliling dibagian damping kiri dan kanan kapal saya tidak menemukan kursi kosong, selalu terisi baik oleh penumpang yang duduk maupun yang tidur (tentu ini memakan tempat yang seharusnya bisa diduduki 2 atau 3 orang). Akhirnya saya melihat ada 2 jejer kursi yang setiap jejernya diperuntukan untuk 3 orang penumpang namun hanya diisi masing-masing oleh 1 orang plus barang bawaannya. Kemudian saya bertanya pada seorang yang duduk dideret belakang apakah kursi disampingnya masih kosong? Lalu dijawabnya “ada”. Lalu saya menanyakan pada seorang yang duduk dideretan depannya, Alhamdulillah dipersilahkan duduk, akhirnya saya bertiga dengan bapak dan orang yang sudah terlebih bisa duduk sesuai dengan peruntukannya tiga orang.  Beberapa waktu setelah kapal berangkat, ternyata seorang yang duduk sendiri untuk jatah 3 orang dideret belakang malah tidur menggunakan 3 kursi sekaligus dan tidak ada orang yang memiliki kursi disampingnya (ketahuan bohong deh tuh orang tadi bilangnya ada).
            Mungkin ini kejadian yang terulang pernah kita alami, saya rasa wajar jika ada yang tidur dengan memakan tempat lebih dari satu kursi untuk mendapatkan kenyamanan, tapi itu jika saat itu penumpang sedang sepi dan tidak mengambil hak kursi orang lain yang terkadang harus duduk dilantai kapal akibat ulah mereka yang tidur tersebut. Kejadian ini bisa mencerminkan tingkat kepedulian orang disekitar kita dan bisa jadi refleksi sejauhmana kepedulian kita atau bisa jadi kita sendiri biasa berperilaku seperti itu. Dan anehnya hal seperti ini bukan hanya dilakukan oleh mereka yang berpenampilan sederhana dan menggambarkan statusnya berasal dari kalangan pedesaan atau tingkat intelektualitas yang pas-pasan. Banyak kita melihat mereka dari kalangan menengah dan berpendidikan (hal itu terlihat jelas dari gaya berpakaian dan penampilannya).
            Bagi saya pribadi, tingkat atau level kepedulian seseorang bisa diklasifikasikan menjadi tiga : Pertama, Mereka yang mengambil hak orang lain. Kedua, Mereka yang memberikan hak orang lain tanpa harus diminta terlebih dahulu oleh yang berhak. Dan Ketiga, Mereka yang memberikan miliknya kepada orang lain dengan empati sebagai bentuk kepedulian.
            Perilaku Pertama adalah orang yang nyaris tidak memiliki kepedulian sama sekali. Kenapa? Lihat saja tidak puas dengan milik sendiri, malah mengambil hak orang lain. Orang seperti ini cenderung bersifat tamak, angkuh dan serakah. Tidak pernah merasa bersyukur dan puas dengan yang menjadi miliknya sendiri saja.
            Perilaku Kedua adalah mereka yang menempatkan kepeduliannya pas-pasan, tidak mengganggu milik orang lain, bahkan mempersilahkan orang lain mengambil sesuatu yang menjadi haknya. Dan orang ini tidak merugikan orang lain.
            Perilaku Ketiga, Inilah orang-orang yang memiliki rasa kepedulian sesungguhnya, bukan hanya pandai memberikan hak orang lain dan merasa cukup dengan yang dimiliki, namun dengan rasa empati dan ikhlas malah memberikan sesuatu yang dimiliki dan menjadi haknya untuk orang lain atas dasar kepedulian sesama.
            Krisis kepedulian yang selama ini terjadi disekeliling kita menjadi penyebab jauhnya jurang pemisah antara mereka yang berkecukupan dengan yang kekurangan. Kesenjangan social begitu nyata sekali, buah dari hilangnya empati dan level kepedulian yang kian terjun bebas.
            Dari ketiga perilaku kepedulian diatas setidaknya kita bisa menilai diri secara jujur pada perilaku level mana diri kita sekarang ?, serendah apa level kepedulian kita terhadap orang lain?. Padahal jika benar-benar disadari sesungguhnya dalam kecukupan yang dititipkan pada kita oleh Sang Pencipta terdapat hak-hak mereka yang kekurangan dan harus kita tunaikan dalam perwujudan kata kepedulian.

Penyebrangan Ferry Lembar ( Lombok  ) – Padangbai ( Bali )
11 November  2015
InspirationWednesday

IWAN Wahyudi
www.iwan-wahyudi.net

Related Posts

SEBERAPA LEVEL KEPEDULIAN KITA ?
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.