Hidup adalah perjalan yang akan mempertemukan kita pada dua hal : keberhasilan dan kegagalan. Keduanya silih berganti tak ada satupun yang bisa dihilangkan secara permanen dalam diri seorangpun. Mungkin yang berbeda adalah frekuensi dan persentase keduanya seberapa besar dalam diri setiap orang. Sehingga setiap orang memiliki peluang dan kemungkinan yang sama untuk berhasil maupun gagal.
Thomas Alfa Edison membiarkan kegagalan lebih dari 1000 kali menyapanya dalam eksperimen penemuan lampu pijar. Colonel Sanders pendiri KFC menelan penolakan 1009 kali dari para pemilik restoran saat menawarkan resepnya yang kini mendunia itu. Khalifah Islam harus menunggu 800 tahun dengan kegagalan untuk kemudian meraih kemenangan menaklukan konstatinopel pada 20 Jumadil Ula 857 H dibawah kepemimpinan Sultan Muhammad II yang dikenal dengan nama Muhammad Al-Fatih.
Pertanyaannya mengapa mereka sanggup bertahan bersama kegagalan,
berteman sekian lama dengan kekalahan, apakah tidak bosan, jera dan
kecewa? Mengapa mereka terus tetap bangkit dan terus bertanding dalam
perlombaan menuju kemenangan dan keberhasilan itu?
Jawabannya sederhana dan singkat, karena mereka selalu menempatkan optimisme diatas puing-puing kekalahannya. Mereka optimis, karena tidak selamanya roda pedati kehidupan menempatkannya pada posisi orang-orang kalah, mereka optimis karena kekalahan-kekalahan sebelumnya adalah pelajaran agar terhindar dari kekalahan serupa dimasa mendatang. Mereka optimis karena memiliki keyakinan, merekalah pewaris gen pemenang dan petarung yang harus diasah. Ketika proses sel telur dibuahi oleh sperma adalah pertempuran perebutan hidup atau mati miliyaran sel sperma yang kemudian hanya satu saja menjadi benih cikal bakal seorang manusia.
Kekalahan boleh saja bertubi-tubi menghantam hingga kita tersungkur, kekalahan silahkan saja silih berganti menjatuhkan kita dari panggung episode kehidupan. Tapi jangan sampai semua itu mematikan harapan dan optimisme kita sebagai manusia. Karena itu adalah anugerah yang diberikan-Nya kepada siapa saja yang berjuang dalam kebaikan dan bersama orang-orang baik. Jadi, milikilah selalu Optimisme! Kamis OPTIMIS.
11012018 06:35 Kamar 1A5
IWAN Wahyudi
#MariBerbagiMakna
Jawabannya sederhana dan singkat, karena mereka selalu menempatkan optimisme diatas puing-puing kekalahannya. Mereka optimis, karena tidak selamanya roda pedati kehidupan menempatkannya pada posisi orang-orang kalah, mereka optimis karena kekalahan-kekalahan sebelumnya adalah pelajaran agar terhindar dari kekalahan serupa dimasa mendatang. Mereka optimis karena memiliki keyakinan, merekalah pewaris gen pemenang dan petarung yang harus diasah. Ketika proses sel telur dibuahi oleh sperma adalah pertempuran perebutan hidup atau mati miliyaran sel sperma yang kemudian hanya satu saja menjadi benih cikal bakal seorang manusia.
Kekalahan boleh saja bertubi-tubi menghantam hingga kita tersungkur, kekalahan silahkan saja silih berganti menjatuhkan kita dari panggung episode kehidupan. Tapi jangan sampai semua itu mematikan harapan dan optimisme kita sebagai manusia. Karena itu adalah anugerah yang diberikan-Nya kepada siapa saja yang berjuang dalam kebaikan dan bersama orang-orang baik. Jadi, milikilah selalu Optimisme! Kamis OPTIMIS.
11012018 06:35 Kamar 1A5
IWAN Wahyudi
#MariBerbagiMakna
Kamis Optimis
4/
5
Oleh
Iwan Wahyudi Net