Tahapan pilkada 2018 sedang bergulir, foto kandidat terpampang hingga
pelosok dalam beraneka ukuran dan rupa gaya. Makin semarak jika ada dua
daerah melaksanakan pilkada bersamaan (pilkada gubernur dan
kabupaten/kota).
Calon presiden mulai unjuk gambar walau resmi atau belum dicalonkan oleh parpol, padahal pemilihan tahun depan 2019. Prinsipnya lebih cepat sosialisasi akan meningkatkan popularitas tingkat keterkenalan dimasyarakat yang akan di nilai dalam berapa persentase dalam survey sebagai salah satu alasan parpol mencari calon.
Yang akan rame serame-ramenya adalah aroma pemilu legislatif 2019 yang sejak sekarang sudah seru. Para calon yang belum resmi (ditetapkan KPU), namun bermodal keputusan partai sudah mulai tebar pesona, pasang alat peraga, dan merebut simpati. 2019 nanti ada 575 kursi DPR RI yang diperebutkan oleh 15 partai politik peserta pemilu, artinya jika semua partai mencalonkan penuh sesuai jatah dapil ada 8.625 Calon Anggota DPR RI se Indonesia, bayangkan jika semua memasang alat peraga. Ini belum lagi untuk calon anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/kota yang jumlahnya akan lebih banyak, ditambah ada partai lokal khusus untuk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dan tentunya ditambah lagi dengan calon senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) yang tiap daerah bervariasi jumlah kandidatnya. Anda tentu bisa bayangkan ramenya gambar para kandidat bertebaran dimana-mana.
Pasti tak sedikit masyarakat yang bingung melihat "demam" foto para kandidat yang "merayu suara" mereka karena tingkat pendidikan, kepahaman dan partisipasi politik yang beragam.
Tiap kandidat harus punya cara yang beda, tidak konvensional seperti yang sebelum-sebelumnya apalagi ada segmen pemilih pemula yang berbeda sekarang, mereka adalah generasi milenial. Ya, meyakinkan para pemilik suara, memastikan Anda layak mendapat mandat mereka, juga mereka tidak berpindah ke lain hati sampai kertas suara masuk dalam kotak. Kenapa? Karena pemilu masih panjang, peluang masyarakat berpindah pilihan, terpesona oleh janji yang lebih menggiurkan, atau tawaran program yang lebih rasional terbuka lebar.
Meyakinkan para pemilik suara tentu memerlukan segala jenis energi dan gizi, dan tentu dengan strategi bukan sekedar asal tembak sana sini.
Selamat berjuang para Peyakin Pemilik Suara. Perjalanan masih cukup panjang dan tingkat kebingungan masyarakat juga tak kecil dengan beraneka ragam pemilihan yang banyak sepanjang tahun 2018 dan 2019.
25032018 17:28 Aquarium Room
#IwanWahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri
www.iwan-wahyudi.net
Calon presiden mulai unjuk gambar walau resmi atau belum dicalonkan oleh parpol, padahal pemilihan tahun depan 2019. Prinsipnya lebih cepat sosialisasi akan meningkatkan popularitas tingkat keterkenalan dimasyarakat yang akan di nilai dalam berapa persentase dalam survey sebagai salah satu alasan parpol mencari calon.
Yang akan rame serame-ramenya adalah aroma pemilu legislatif 2019 yang sejak sekarang sudah seru. Para calon yang belum resmi (ditetapkan KPU), namun bermodal keputusan partai sudah mulai tebar pesona, pasang alat peraga, dan merebut simpati. 2019 nanti ada 575 kursi DPR RI yang diperebutkan oleh 15 partai politik peserta pemilu, artinya jika semua partai mencalonkan penuh sesuai jatah dapil ada 8.625 Calon Anggota DPR RI se Indonesia, bayangkan jika semua memasang alat peraga. Ini belum lagi untuk calon anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/kota yang jumlahnya akan lebih banyak, ditambah ada partai lokal khusus untuk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dan tentunya ditambah lagi dengan calon senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) yang tiap daerah bervariasi jumlah kandidatnya. Anda tentu bisa bayangkan ramenya gambar para kandidat bertebaran dimana-mana.
Pasti tak sedikit masyarakat yang bingung melihat "demam" foto para kandidat yang "merayu suara" mereka karena tingkat pendidikan, kepahaman dan partisipasi politik yang beragam.
Tiap kandidat harus punya cara yang beda, tidak konvensional seperti yang sebelum-sebelumnya apalagi ada segmen pemilih pemula yang berbeda sekarang, mereka adalah generasi milenial. Ya, meyakinkan para pemilik suara, memastikan Anda layak mendapat mandat mereka, juga mereka tidak berpindah ke lain hati sampai kertas suara masuk dalam kotak. Kenapa? Karena pemilu masih panjang, peluang masyarakat berpindah pilihan, terpesona oleh janji yang lebih menggiurkan, atau tawaran program yang lebih rasional terbuka lebar.
Meyakinkan para pemilik suara tentu memerlukan segala jenis energi dan gizi, dan tentu dengan strategi bukan sekedar asal tembak sana sini.
Selamat berjuang para Peyakin Pemilik Suara. Perjalanan masih cukup panjang dan tingkat kebingungan masyarakat juga tak kecil dengan beraneka ragam pemilihan yang banyak sepanjang tahun 2018 dan 2019.
25032018 17:28 Aquarium Room
#IwanWahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri
www.iwan-wahyudi.net
MEYAKINKAN PEMILIK SUARA
4/
5
Oleh
Iwan Wahyudi Net