Suasana sepi, kami berdua bergantian adzan dan iqamah. Lalu saya mengambil posisi sebagai makmum, karena kondisi badan sedang kurang fit. Raka'at pertama setelah Al-Fatihah terlantun Surah Al-Qadar dan pada raka'at kedua Surah Al-Fil. Diantara sujud hening berhembus sepoi dingin angin pancaroba sesekali menggerakkan ranting dan dedaunan pohon jati disekitar Mushalla yang menimbulkan suara khas gesekan antar daun dan ranting. Nanti setelah Isya adalah Tarawih pertama Ramadhan tahun ditengah pandemi ini.
Saat terlantun Surah Al-Qadar dengan hembusan angin sepoi yang bebas masuk mushalla tak berdinding, seketika hati ini terpatri, Lailatul Qadar malam seribu bulan itu memanggil lembut agar tahun ini kami tetap bertemu dengan lebih khusyu lagi tanpa dipecah konsentrasi oleh mudik/pulang kampung. Malam-malam para pemburu kemuliaan.
Terbayang bagaimana bala bantuan Allah SWT dengan burung Ababilnya menghancurkan pasukan bergajah Abraha yang ingin menghancurkan Ka'bah dan tak ada satu manusiapun yang berani kala itu, saat Surah Al-Fil memecah sepi raka'at kedua. Pandemi Covid-19 wabah yang mendunia saat ini, bukankah ia makhluk Allah SWT juga. Yakin, seberat apapun musibah, ada skenario-skenario indah Allah yang sedang dijalankan, tinggal di lakon apa kita istiqomah mengambil peran sebagai hamba-Nya.
Usai salam, ada keyakinan menguatkan hati hilal itu telah tiba bersama kehangatan Ramadhan mulia. Sembari telinga waspada mempertajam pendengaran mencari suara-suara pengeras suara sekeliling yang masih bernyawa.
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ
"Allahu akbar, ya Allah jadikanlah hilal itu bagi kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam, dan membawa taufiq yang membimbing kami menuju apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhan kamu (wahai bulan), adalah Allah.” (HR. Ahmad)
Marhaban Ya Ramadhan...
02 [ANTARA DUA SURAH]
4/
5
Oleh
Iwan Wahyudi Net