Mataram
(Suara NTB) -Kamis Pon, 22 Maret 2007
Aksi
demo yang dilakukan
puluhan
mahasiswa yang tergabung
dalam
Kesatuan Aksi
Mahasiswa Muslim Indonesia
(KAMMI) NTB dan
Badan
Eksekutif Mahasiswa
(BEM) Universitas
Mataram (Unram)
di DPRD NTB,
Rabu (21/3)
kemarin
berakhir ricuh.
Dalam
aksi tersebut
seorang
mahasiswa bernama
Mahfudz
luka-luka di
bagian
belakang lehernya
akibat
hantaman benda
keras
aparat keamanan.
Pantauan
Suara NTB
di TKP,
saat itu
gabungan
mahasiswa
berusaha
menutup
pintu gerbang
keluar
begitu mendapat
informasi
Gubernur NTB Drs. H. L.
Serinata
hendak
meninggalkan Gedung
DPRD NTB usai
menghadiri
Sidang
Paripurna DPRD NTB. Upaya
yang dilakukan
mahasiswa
dengan
menutup pintu
gerbang
keluar dihalang-halangi
aparat
keamanan. Aparat
keamanan
gabungan
kepolisian
dan
Satpol PP berusaha
menghalangi
tindakan
mahasiswa
dengan
tetap membiarkan
mobil
pejabat Pemprop NTB
bisa
keluar dari
lingkungan
Kantor DPRD NTB.
Sebelumnya,
gabungan
mahasiswa
melakukan
orasi
di luar
Gedung DPRD NTB
karena
saat bersamaan
di DPRD NTB
sedang
ada Sidang
Paripurna yang
dihadiri
Gubernur NTB
dan
pejabat di
lingkup
Pemprop NTB. Gabungan
mahasiswa yang
dikomandoi
Ketua KAMMI NTB
Iwan
Wahyudi tetap
memaksa
masuk ke DPRD NTB.
Mereka
dihalangi beberapa
personel
aparat
kepolisian dibantu
beberapa
tenaga
pengaman di
lingkup DPRD NTB.
Dengan
berbaris
dan
melihat pintu
keluar DPRD NTB
tidak
dijaga aparat,
Iwan
mengkomandoi sebagian
rekan-rekannya
masuk
melalui pintu
tersebut.
Sempat
terjadi ketegangan
antara
mahasiswa yang bisa
masuk
dengan aparat
keamanan.
Meski
demikian, mahasiswa
tersebut
berhasil
masuk
ke areal
Gedung DPRD.
Akibat
keterbatasan personel,
aparat
keamanan terpaksa
menggunakan
tenaga
sopir-sopir kepala
dinas/badan
sebagai
pengaman sementara,
sambil
menunggu datangnya
personel
bantuan.
Tidak
lama berselang,
dua
anggota Dewan,
yakni
Wakil Ketua DPRD NTB
Muhammad, S.H. didampingi
Drs. Ali Ahmad, S.H. datang
menemui
para mahasiswa.
Dalam
dialognya dengan
mahasiswa, Muhammad
berjanji
akan
menyampaikan langsung
kepada
Gubernur terkait
keinginan
mahasiswa
bertemu
dengan Gubernur NTB
secara
langsung. Atas
janji
tersebut, mahasiswa
memberikan
waktu 15
menit
bagi kedua
anggota
Dewan tersebut
untuk
menemui gubernur yang
sedang
berada di
gedung DPRD NTB.
Waktu
15 menit yang
diberikan
mahasiswa
telah
habis. Tetapi
baik
Serinata maupun
ke dua
anggota
Dewan tadi
tidak
tampak kembali
menemui
mahasiswa yang dari
tadi
menunggu di
teras
gedung. Seketika Ali
berteriak
kepada
rekan-rekannya. Ia
mengatakan,
kalau
anggota Dewan
telah
membohongi mereka
dan
Gubernur NTB Serinata
tidak
berada di
gedung DPRD NTB.
Sontak
para mahasiswa yang
merasa
dibohongi berlari
menuju
pintu gerbang
Gedung DPRD,
menutupnya
hingga
terjadi insiden
pemukulan
terhadap
salah
satu mahasiswa.
Sebenarnya,
tujuan
aksi KAMMI NTB dan
BEM Unram
ke DPRD NTB
lebih
banyak menyoroti
kinerja
Presiden Susilo
Bambang
Yudhoyono (SBY) dan
Jusuf
Kalla (JK) selama
masa
kepemimpinannya. Mahasiswa
melihat
kepemimpinan SBY-JK telah
gagal
dalam menjalankan
pemerintahan
dan
banyak permasalahan
yang dihadapi
di
negara ini.
Untuk
itu, keberadaan
Gubernur NTB
sebagai
wakil pemerintah
pusat
di daerah yang
hadir
di DPRD NTB dipandang
tepat
menyampaikan aspirasi
mahasiswa
ke
pusat.
Tidak
hanya
itu, tidak
beraninya
Gubernur NTB Drs. H. L.
Serinata
menemui
mahasiswa dalam
aksinya,
menurut
Ketua KAMMI NTB Iwan
Wahyudi,
sebagai
bentuk ketidakberanian
dalam
berkomitmen membangun
daerah.
Bahkan, mahasiswa
menganggap
kinerja
kepemimpinan Serinata-Bonyo
gagal. Pun,
menurut
Ketua BEM Unram, M.
Ali Akbar
dalam
orasinya, pemerintahan
Serinata-Bonyo
belum
pernah berkomitmen
untuk
memberantas korupsi
yang telah
banyak
merugikan masyarakat
NTB.
Selain
itu,
tegas Ali, pihaknya
juga
akan melaporkan
tindakan
represif
aparat
keamanan hingga
menyebabkan
salah
satu demonstran
terluka.
Bahkan
anggota DPRD NTB Abdul Tayib
mendukung
langkah
mahasiswa melaporkan
aparat yang
bertindak
represif
tersebut.
(bug/ham/aan)
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1194576000236576269#editor/target=post;postID=9086317610505252040
Aksi KAMMI Berakhir Ricuh Satu Mahasiswa Luka-luka....
4/
5
Oleh
Iwan Wahyudi Net