Jumat, 30 Oktober 2015

SEJENAK TATAPLAH HARGA DIRI KITA




Tak semua diantara kita memiliki semua keagungan dan kesempurnaan yang dimata manusia itu adalah lambang dari sebuah level tertinggi secara materi, namun setidaknya setiap kita masing-masing telah dianugerahi harga diri yang sepantasnya harus dijaga dan dipelihara agar ia senantiasa terawat dan bernilai tinggi.

            Tidak jarang perkelahian antar pelajar atau pemuda kampung hanya bermula dari hal sepele, ada milik diantara mereka yang terusik namun karena itu terkait dengan harga dirinya (harga diri kelompok atau symbol kekuatan/kekuasaan golongannya yang berdasarkan ego masing-masing) maka timbul solidaritas untuk saling membela sehingga masing-masing pihak mengerahkan anggota dan kerabatnya yang sudah terpicu emosi dalam upaya membela dalam bentuk perkelahian sebagai wadahnya.
            Di Jepang jika pejabat gagal melakukan tugas akan dengan serta merta mengundurkan diri bahkan melakukan bunuh diri (harakiri), hal itu dulu tergambar ketika Jepang kalah dalam perang Asia Pasifik dan harus hengkang dari Indonesia, banyak pimpinan tentara Jepang yang melakukan Harakiri karena malu kembali kenegaranya karena gagal dalam perang.
            Pernah juga kita melihat dan membaca berita ketika seorang insan pers diperlakukan secara tidak etis oleh oknum pejabat/golongan dalam tugas jurnalistiknya, kemudian melakukan aksi boikot tidak memberitakan aktifitas pejabat/lembaga tersebut. Kenapa ini terjadi ? ya itu semua adalah bentuk membela harga diri masing-masing pribadi, profesi, komunitas, atau lembaganya.
            Sebegitu semangat dan heroiknya pembelaan harga diri diatas dilakukan, bahkan sampai terjadi pertumpahan darah. Secara personal setiap manusia telah dianugerahi harga diri oleh Sang Pencipta. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang sempurna diantara makhluk lainnya. Diberi langsung mandat mengelola bumi ini diatas makhluk lainnya, diberi martabat yang lebih tinggi ketika memiliki ilmu pengetahuan dan melaksanakan perintah-perintah amal ibadah yang telah ditetapkan oleh-Nya.
            Ketika tingkah laku manusia lebih rendah atau sama dengan binatang maka ia akan kehilangan harga dirinya. Saat ia melakukan aktifitas & kerja-kerja menyelewengan yang merusak dan mendzolimi penghuni bumi, maka harga dirinya akan jatuh dihadapan penghuni lainnya. Bila tidak memiliki pengetahuan dan meninggalkan amal-amal ibadah atau membangkang terhadap perintah-Nya, saat itulah sebenarnya manusia menghina dirinya sendiri dan menjauhkan diri terhadap Sang Khalik pemberi martabat dan harga diri.
            Kerabat, kadang kita terlalu sibuk membela harga diri komunitas/golongan, padahal ada harga diri yang melekat sebagai fitrah personal insaniah yang harus dijaga. Pertanggungjawaban di hari akhir nanti pada Sang Pencipta terhadap harga diri adalah pertanggungjawaban personal, bukan pertanggungjawaban lembaga.
            Kewajiban personal sebagai hamba yang pada hakikatnya adalah bentuk harga diri dan martabat, sewajarnya mendapat tempat yang proporsional. Bukan dibutakan oleh bentuk pembelaan harga diri yang dirabunkan oleh hawa nafsu, mengedepankan ego kekuasaan dan kekuatan materi diatas harga diri kemanusiaan kita.
            Hari ini apakah ucapan, pilihan kata, tingkah dan cara bertutur, merawat diri dan pergaulan, kicauan twitter, postingan foto instagram dan status Facebook kita sudah sesuai dan meningkatkan –minimal menjaga- harga diri kita?. Sejenak mari tatap keadaan harga diri kita.
            Saatnya perawatan harga diri terefleksikan dalam keseharian sesuai dengan apa yang digariskan dan dititahkan oleh-Nya.
            “ Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungghunya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal “ (QS. Al-Hujarat 49 : 13)

Jafana Garden, 23 Oktober 2015
InspirationWednesday

IWAN Wahyudi
www.iwan-wahyudi.net

Related Posts

SEJENAK TATAPLAH HARGA DIRI KITA
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.