Setiap manusia pasti pernah merasakan
kegagalan. Kegagalan baik dalam bentuk yang kecil maupun gagal dalam hal-hal
besar dalam episode kehidupan yang dihadapi. Dalam kamus makhluk bernama
manusia pasti pernah mengecap pahitnya kekalahan., Mau tidak mau kekalahan akan
hadir karena tidak semua menjadi pemenang dalam perlombaan yang dipergelarkan
dimuka bumi ini.
Tak sedikit orang yang tak sanggup melalui
kekalahan-kekalahan yang menjadi takdirnya. Kekalahan-kekalahan yang menjadi
lautan pengalaman berarti sebagai bekal kehidupan. Kekalahan yang mengajari
ketegaran dalam mempertahankan eksistensi diri dihadapan makhluk lainnya. Tak
jarang juga orang yang terkapar saat berhadapan dengan kegagalan, padahal itu
belum seberapa dibanding kegagalan yang menimpa mereka yang kekuatan dan daya
tahannya mungkin lebih kecil darinya.
Thomas Alfa Edison pemegang 1.093 hak paten
atas namanya mengalami kegagalan ribuan kali dalam menemukan bola lampu. Ia
gagal lebih dari 1.000 kali eksperimen dalam menciptakan lampu neon sebelum mendapatkan
formula menyalakannya. Ia mengalami kegagalan sebanyak 9.998 kali, baru pada
percobaannya yang ke 9.999 berhasil
secara sukses menciptakan lampu pijar yang benar-benar menyala terang. Colonel
Sanders pendiri KFC menerima penolakan 1.009 kali ketika menjual resepnya yang
kini mendunia itu ke pemilik-pemilik restoran. Penaklukan Konstantinopel oleh
khalifah Islam selama 800 tahun lamanya mengalami kegagalan baru pada 20
Jumadil Ula 857 H bertepatan tanggal 29 Mei 1453 M mengalami keberhasilan
dibawah kepemimpinan Sulthan Muhammad II atau yang dikenal dengan Muhammad
Al-Fatih.
Lalu apa yang membuat mereka bisa bertahan
menghadapi kegagalan yang berkali-kali itu ?. Harapan. Ya harapan. Harapan agar
generasi yang akan datang dapat menikmati temuan dalam jagat pengetahuan
bernama lampu yang akan menerangi gelapnya malam laksana siang, agar aktifitas
produktif manusia tidak hanya diwaktu siang saja karena alasan gelap. Harapan
akan janji kemenangan yang telah dijanjikan-Nya pada orang-orang beriman.
Harapan kemenangan pada kebaikan atas kebathilan-kebhatilan yang mendzolimi sesama.
Harapan karena ia adalah buah perjuangan panjang dengan sungguh-sungguh yang
akan datang cepat atau lambat.
Kemudian mengapa mereka yang selalu mengalami
kekalahan tetap mencoba dan terus bertanding dalam perlombaan-perlombaan
kehidupan dunia?. Mereka selalu menempatkan optimisme diatas puing-puing
kekalahannya. Mereka optimis karena tidak selamanya roda pedati kehidupan
menempatkannya pada posisi orang-orang kalah, mereka optimis karena
kekalahan-kekalahan sebelumnya adalah pelajaran agar terhindar dari kekalahan
serupa dimasa mendatang. Mereka optimis karena memiliki keyakinan, merekalah
pewaris gen pemenang dan petarung yang harus diasah. Ketika proses sel telur di
buahi oleh sperma adalah pertempuran perebutan hidup atau mati miliyaran sel
sperma yang hanya satu saja kemudian menjadi benih cikal-bakal seorang manusia.
Kegagalan boleh saja bertubi-tubi menghantam
hingga kita tersungkur, kekalahan silahkan saja silih berganti menjatuhkan kita
dari panggung episode kehidupan, tapi jangan sampai semua itu mematikan harapan
dan optimisme kita sebagai manusia, karena itu adalah anugerah yang
diberikan-Nya pada mereka yang berjuang dalam kebaikan dan bersama orang-orang
baik.
Kamar 30 Hotel Artha Denpasar Bali, 04 November 2015
InspirationWednesday
IWAN Wahyudi
www.iwan-wahyudi.net
HARAPAN DAN OPTIMISME TAK BOLEH MATI OLEH KEGAGALAN
4/
5
Oleh
Iwan Wahyudi Net
1 komentar:
Tulis komentarnice post....inspiratif
Reply