IWAN Wahyudi **)
BERKACA PADA MOZAIK SEJARAH
HOS Tjokroaminoto, Rumah
Gerakan Para Bapak Bangsa
Disebuah
Jalan kecil bernama Gang Paneleh VII, di tepi sungai Kalimas, Surabaya Rumah Tjokroaminoto
berada. Rumah itu bernomor 29-31. Setelah menjadi pemimpin Serikat Islam (SI)
yang beranggotakan 2,5 juta orang, Tjokroaminoto saat itu berusia 33 tahun
tidak memiliki penghasilan lain kecuali dari rumah kos yang di huni oleh 11
orang itu. Setiap orang membayar Rp. 11. Istri Tjokroaminoto, Soeharsikin yang
mengatur dan mengurus keuangan mereka.
Dirumah
Kos Gerakan jalan kecil itu lahir alumninya yang menjadi tokoh-tokoh pergerakan
sebelum kemerdekaan RI. Soekarno yang kemudian mendirikan Partai Nasional
Indonesia (PNI). Semaoen, Alimin, dan Muso menjadi tokoh-tokoh utama Partai
Komunis Indonesia (PKI), serta SM Kartosoewirjo yang kemudian menjadi pemimpin
Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Dirumah itu juga, tokoh-tokoh
Muhammadiyah seperti KH. Ahmad Dahlan dan KH Mas Mansyur sering bertukar
pikiran.
Ikhwanul Muslimin, Nafas
panjang yang menggetarkan dunia
Imam
Hasan Al-Banna pada usianya 23 tahun mendirikan Gerakan/Jama’ah Ikhwanul
Muslimin di Bandar Islmailiyyah pada medio Maret 1928. Sekarang Jama’ah
Ikhwanul Muslimin tersebar hampir keseluruh dunia dan menjadi pemimpin Negara
di berbagai Negara islam utama dunia seperti Palestina, Turkiy dan Mesir.
Pasang
surut gelombang gerakan dan jatuh bangun perjuangan telah membuat Jama’ah ini
memiliki nafas panjang yang menggetarkan dunia. Lihat saja diPalestina melejit
menjadi pemenang pemilu dengan HAMMAS (Banyak tokoh-tokohnya seperti Alm.Syaikh
Ahman Yasin yang menjadi buruan nomor 1 Israel dan sekutu barat lainnya), di
Turky dengan AKP dan Fenomena Erdogan yang sedikit demi sedikit melepaskan
Turky dari sekularisme atau di Mesir dengan DR. Mursy yang dikudeta oleh
militer beberapa waktu lalu namun aksi besar-besaran penolakan itu masih belum
surut hingga detik ini.
Salah
satu kunci gerakan jama’ah ini memiliki perangkat tarbiyah yang bernama USRAH
yang menurut pemahaman mereka merupakan batu-bata pertama dalam struktur
bangunan jama’ah. Ia juga merupakan landasan bagi pembentukan kepribadian
anggota dan perangkat paling tepat untuk mentarbiyah mereka secara integral,
menyentuh seluruh sendi-sendi kepribadian, untuk selanjutnya memformat mereka
dengan format Islam sesuai dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.
Darul Arqom, Madrasah
Pertama Generasi Didikan Rasulullah
Ketika
awal dakwah Rasulullah pada Fase Sirriyyatud Dakwah ( Dakwah secara sembunyi)
beliau sering melakukan pembinaan dirumah seorang pemuda bernama Arqam bin Abil
Arqam yang kemudian melahirkan para generasi awal dalam dakwah Islam. Dengan
kondisi Islam yang masih minoritas saat itu mampu melahirkan para generasi yang
menghasilkan ledakan dahysat, miliu yang kondusif, semangat yang membara dan
harapan yang tak kan pudar walau seberat apapun ujian yang datang, semangat itu
bak batu karang yang semakin kokoh menghadapi terjangan ombak yang kian
menggunung.
Madrasah KAMMI, Rahim Para
Muslim Negarawan
Usia
boleh muda namun kiprah tidak boleh surut dan terbatasi. Dalam usianya yang
baru 15 tahun gerakan KAMMI telah melahirkan para alumni yang mengisi
ruang-ruang pengabdian ditengah-tengah masyarakat dan Negara. Mereka tampil di eksekutif, legislative,
yudikatif, swasta maupun di kalangan professional, kiprah mereka kadang
mengejutkan gerakan yang usianya hampir setengah abad baik dalam
profesionalitas, integritas, penguasaan wawasan dan jaringan.
Yah
mereka lahir dari Gerakan kita ini KAMMI, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia. Dengan segala perangkat dan manhaj kaderisasi didalamnya. Salah satu
rahim utama gerakan KAMMI adalah Madrasah KAMMI yang diawal-awal dikenal dengan
Taklim Pekanan.
LINGKARAN CAHAYA MADRASAH KAMMI
Madrasah KAMMI ? What is It
?
Dalam
Manhaj Kaderisasi KAMMI kita mendapatkan sebuah penjelasan tentang apa itu
Madrasah KAMMI. Madrasah KAMMI (MK) adalah sarana kaderisasi bagi seluruh kader
yang telah mengikuti DM ( Daurah Marhalah ), yang dilakukan secara
berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas kader sesuai dengan IJDK (Indeks
Jati Diri Kader) KAMMI. MK diselesaikan sesuai dengan jenjang keanggotaan, MK 1
Selama 8 bulan, MK 2 selama 10 bulan dan MK 3 selama 2 tahun.
Pentingnya Madrasah KAMMI
Dalam Kaderisasi KAMMI
- Aktifitas inti dari Kader KAMMI
Madrasah KAMMI merupakan inti dari pembinaan kader KAMMI. Dalam Madrasah KAMMI menyentuh langsung 3
Ranah penting dalam kehidupan manusia yang oleh Benyamin S. Bloom di istilahkan
dengan Ranah Kognitif (Pengetahuan), Afektif ( Sikap) dan Psikomotorik ( Amal).
- Tempat Mengukur Potensi Personal Kader
Potensi sesungguhnya dari setiap kader KAMMI dapat terlihat dan
dinilai dari sejauh mana aktifitas yang diikuti dalam madrasah KAMMI . Karena
Madrasah KAMMI juga bisa dianggap merupakan landasan bagi pembentukan
kepribadian anggota dan perangkat paling tepat untuk mentarbiyah mereka secara
integral, menyentuh seluruh sendi-sendi kepribadian, untuk selanjutnya memformat
mereka dengan format Islam sesuai dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Hal
ini juga terlihat dari materi-materi dasar yang disampaikan dalam Madrasah
KAMMI berupa bidang studi Aqidah, Sirah, Tazkiyah, Fikrul Islam, Keakhwatan dan
Al-Qur’an
- Dinamisator Kaderisasi KAMMI
Dalam madrasah KAMMI bukan hanya terjadi interaksi antara Pemandu
dengan Peserta melainkan juga interaksi antara sesama peserta madarasah KAMMI.
Sehingga dinamisasi dan soliditas para kader KAMMI terbentuk dan berjalan dari
dinamika di Madrasah KAMMI.
- Katalisator Rekrutmen dan Pembinaan
Percepatan Rekrutmen dan proses pembinaan dalam kaderisasi KAMMI
juga dilakukan dalam Madrasah KAMMI. Pembentukan para peserta Madrasah KAMMI
agar nantinya menjadi Pemandu yang akan menunjang proses rekrutmen dan
Pembinaan selanjutnya terjadi dari interaksi pemandu itu sendiri didalam
Madrasah KAMMI.
- Jantung Kaderisasi KAMMI
Hampir semua materi dalam madrasah KAMMI adalah materi inti
pembentukan pribadi para kader KAMMI sehingga tidak berlebihan jika Madrasah
KAMMI di sebut sebagai jantung kaderisasi KAMMI.
Jangan Biarkan Ia berhenti
Berdetak
Jika
di ibaratkan sebuah tubuh MK adalah jantung dari gerakan KAMMI secara
keseluruhan. Ia yang akan memompa semua darah yang diperlukan dalam aktifitas
KAMMI yang begitu banyak baik itu aktifitas Ruhiyah, Fikriyah maupun Jasadiyah
para kadernya. Kita bayangkan jika jantung ini rusak atau sekedar berhenti
berdetak sebentar saja maka akan terpengaruh pada semua gerakan KAMMI baik
personal setiap SDMnya maupun output dasri semua kegiatan didalam tubuh KAMMI.
Jika
terjadi stagnasi atau tidak ada produktifitas dalam KAMMI maka hal pertama yang
harus di diagnose adalah Madrasah KAMMI, sejauh mana tingkat kesehatannya dan
apakah ia berdetak dengan normal ? . Sekali lagi Jangan Biarkan Ia Berhenti
Berdetak !!! agar resonansinya dirasakan oleh seluruh alam semesta.
DAFTAR PUSTAKA
DR. Ali Abdul Halim Mahmud, 2004, Perangkat-perangkat
Tarbiyah Ikhwanul Muslimin, Era Intermedia Solo.
Muhammad Sajirun, 2011, Manajemen Halaqah Efektif,
Era Adicitra Intermedia Solo
Solikhin Abu ‘Izzuddin, 2010, New
Quantum Tarbiyah, Pro-U Media Yogyakarta
Tim Kaderisasi PP KAMMI, 2011, Manhaj Kaderisasi KAMMI 1433H,
Departemen Kaderisasi PP KAMMI Jakarta.
Wida az-Zahida, 2009, Mentoring Fun, Afra
Publishing Surakarta.
MADRASAH KAMMI (MK), NAFAS GERAKAN YANG TAK BOLEH BERHENTI BERDETAK
4/
5
Oleh
Iwan Wahyudi Net
2 komentar
Tulis komentarAfwan mas mau tanya.
ReplyMenurut mas pengelolaan madrasah KAMMI yg efektif dan efisien pada saat sekarang ini bagaimana ya? Dilihat dari permasaalahan kader yg bisa dibilang hampir menjamur kesemua kader. Mulai dari malasnya datang MK sampai ke hal yg lebih komplesitas lainnya.
izin share nggih tad
Reply