Selasa, 18 Agustus 2015

MADRASAH KAMMI (MK), NAFAS GERAKAN YANG TAK BOLEH BERHENTI BERDETAK


IWAN Wahyudi **)


BERKACA PADA MOZAIK SEJARAH
HOS Tjokroaminoto, Rumah Gerakan Para Bapak Bangsa
            Disebuah Jalan kecil bernama Gang Paneleh VII, di tepi sungai Kalimas, Surabaya Rumah Tjokroaminoto berada. Rumah itu bernomor 29-31. Setelah menjadi pemimpin Serikat Islam (SI) yang beranggotakan 2,5 juta orang, Tjokroaminoto saat itu berusia 33 tahun tidak memiliki penghasilan lain kecuali dari rumah kos yang di huni oleh 11 orang itu. Setiap orang membayar Rp. 11. Istri Tjokroaminoto, Soeharsikin yang mengatur dan mengurus keuangan mereka.
            Dirumah Kos Gerakan jalan kecil itu lahir alumninya yang menjadi tokoh-tokoh pergerakan sebelum kemerdekaan RI. Soekarno yang kemudian mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI). Semaoen, Alimin, dan Muso menjadi tokoh-tokoh utama Partai Komunis Indonesia (PKI), serta SM Kartosoewirjo yang kemudian menjadi pemimpin Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Dirumah itu juga, tokoh-tokoh Muhammadiyah seperti KH. Ahmad Dahlan dan KH Mas Mansyur sering bertukar pikiran.

Ikhwanul Muslimin, Nafas panjang yang menggetarkan dunia
            Imam Hasan Al-Banna pada usianya 23 tahun mendirikan Gerakan/Jama’ah Ikhwanul Muslimin di Bandar Islmailiyyah pada medio Maret 1928. Sekarang Jama’ah Ikhwanul Muslimin tersebar hampir keseluruh dunia dan menjadi pemimpin Negara di berbagai Negara islam utama dunia seperti Palestina, Turkiy dan Mesir.
            Pasang surut gelombang gerakan dan jatuh bangun perjuangan telah membuat Jama’ah ini memiliki nafas panjang yang menggetarkan dunia. Lihat saja diPalestina melejit menjadi pemenang pemilu dengan HAMMAS (Banyak tokoh-tokohnya seperti Alm.Syaikh Ahman Yasin yang menjadi buruan nomor 1 Israel dan sekutu barat lainnya), di Turky dengan AKP dan Fenomena Erdogan yang sedikit demi sedikit melepaskan Turky dari sekularisme atau di Mesir dengan DR. Mursy yang dikudeta oleh militer beberapa waktu lalu namun aksi besar-besaran penolakan itu masih belum surut hingga detik ini.
            Salah satu kunci gerakan jama’ah ini memiliki perangkat tarbiyah yang bernama USRAH yang menurut pemahaman mereka merupakan batu-bata pertama dalam struktur bangunan jama’ah. Ia juga merupakan landasan bagi pembentukan kepribadian anggota dan perangkat paling tepat untuk mentarbiyah mereka secara integral, menyentuh seluruh sendi-sendi kepribadian, untuk selanjutnya memformat mereka dengan format Islam sesuai dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.

Darul Arqom, Madrasah Pertama Generasi Didikan Rasulullah
            Ketika awal dakwah Rasulullah pada Fase Sirriyyatud Dakwah ( Dakwah secara sembunyi) beliau sering melakukan pembinaan dirumah seorang pemuda bernama Arqam bin Abil Arqam yang kemudian melahirkan para generasi awal dalam dakwah Islam. Dengan kondisi Islam yang masih minoritas saat itu mampu melahirkan para generasi yang menghasilkan ledakan dahysat, miliu yang kondusif, semangat yang membara dan harapan yang tak kan pudar walau seberat apapun ujian yang datang, semangat itu bak batu karang yang semakin kokoh menghadapi terjangan ombak yang kian menggunung.

Madrasah KAMMI, Rahim Para Muslim Negarawan
            Usia boleh muda namun kiprah tidak boleh surut dan terbatasi. Dalam usianya yang baru 15 tahun gerakan KAMMI telah melahirkan para alumni yang mengisi ruang-ruang pengabdian ditengah-tengah masyarakat dan Negara.  Mereka tampil di eksekutif, legislative, yudikatif, swasta maupun di kalangan professional, kiprah mereka kadang mengejutkan gerakan yang usianya hampir setengah abad baik dalam profesionalitas, integritas, penguasaan wawasan dan jaringan.
            Yah mereka lahir dari Gerakan kita ini KAMMI, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia. Dengan segala perangkat dan manhaj kaderisasi didalamnya. Salah satu rahim utama gerakan KAMMI adalah Madrasah KAMMI yang diawal-awal dikenal dengan Taklim Pekanan.
           
LINGKARAN CAHAYA MADRASAH KAMMI
Madrasah KAMMI ? What is It ?
            Dalam Manhaj Kaderisasi KAMMI kita mendapatkan sebuah penjelasan tentang apa itu Madrasah KAMMI. Madrasah KAMMI (MK) adalah sarana kaderisasi bagi seluruh kader yang telah mengikuti DM ( Daurah Marhalah ), yang dilakukan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas kader sesuai dengan IJDK (Indeks Jati Diri Kader) KAMMI. MK diselesaikan sesuai dengan jenjang keanggotaan, MK 1 Selama 8 bulan, MK 2 selama 10 bulan dan MK 3 selama 2 tahun.

Pentingnya Madrasah KAMMI Dalam Kaderisasi KAMMI
  1. Aktifitas inti dari Kader KAMMI
Madrasah KAMMI merupakan inti dari pembinaan kader KAMMI.  Dalam Madrasah KAMMI menyentuh langsung 3 Ranah penting dalam kehidupan manusia yang oleh Benyamin S. Bloom di istilahkan dengan Ranah Kognitif (Pengetahuan), Afektif ( Sikap) dan Psikomotorik ( Amal).

  1. Tempat Mengukur Potensi Personal Kader
Potensi sesungguhnya dari setiap kader KAMMI dapat terlihat dan dinilai dari sejauh mana aktifitas yang diikuti dalam madrasah KAMMI . Karena Madrasah KAMMI juga bisa dianggap merupakan landasan bagi pembentukan kepribadian anggota dan perangkat paling tepat untuk mentarbiyah mereka secara integral, menyentuh seluruh sendi-sendi kepribadian, untuk selanjutnya memformat mereka dengan format Islam sesuai dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Hal ini juga terlihat dari materi-materi dasar yang disampaikan dalam Madrasah KAMMI berupa bidang studi Aqidah, Sirah, Tazkiyah, Fikrul Islam, Keakhwatan dan Al-Qur’an

  1. Dinamisator Kaderisasi KAMMI
Dalam madrasah KAMMI bukan hanya terjadi interaksi antara Pemandu dengan Peserta melainkan juga interaksi antara sesama peserta madarasah KAMMI. Sehingga dinamisasi dan soliditas para kader KAMMI terbentuk dan berjalan dari dinamika di Madrasah KAMMI.

  1. Katalisator Rekrutmen dan Pembinaan
Percepatan Rekrutmen dan proses pembinaan dalam kaderisasi KAMMI juga dilakukan dalam Madrasah KAMMI. Pembentukan para peserta Madrasah KAMMI agar nantinya menjadi Pemandu yang akan menunjang proses rekrutmen dan Pembinaan selanjutnya terjadi dari interaksi pemandu itu sendiri didalam Madrasah KAMMI.

  1. Jantung Kaderisasi KAMMI
Hampir semua materi dalam madrasah KAMMI adalah materi inti pembentukan pribadi para kader KAMMI sehingga tidak berlebihan jika Madrasah KAMMI di sebut sebagai jantung kaderisasi KAMMI.

Jangan Biarkan Ia berhenti Berdetak
            Jika di ibaratkan sebuah tubuh MK adalah jantung dari gerakan KAMMI secara keseluruhan. Ia yang akan memompa semua darah yang diperlukan dalam aktifitas KAMMI yang begitu banyak baik itu aktifitas Ruhiyah, Fikriyah maupun Jasadiyah para kadernya. Kita bayangkan jika jantung ini rusak atau sekedar berhenti berdetak sebentar saja maka akan terpengaruh pada semua gerakan KAMMI baik personal setiap SDMnya maupun output dasri semua kegiatan didalam tubuh KAMMI.
            Jika terjadi stagnasi atau tidak ada produktifitas dalam KAMMI maka hal pertama yang harus di diagnose adalah Madrasah KAMMI, sejauh mana tingkat kesehatannya dan apakah ia berdetak dengan normal ? . Sekali lagi Jangan Biarkan Ia Berhenti Berdetak !!! agar resonansinya dirasakan oleh seluruh alam semesta.
           

DAFTAR PUSTAKA
DR. Ali Abdul Halim Mahmud, 2004, Perangkat-perangkat Tarbiyah Ikhwanul Muslimin, Era Intermedia Solo.

Muhammad Sajirun, 2011, Manajemen Halaqah Efektif, Era Adicitra Intermedia Solo

Solikhin Abu ‘Izzuddin, 2010, New Quantum Tarbiyah, Pro-U Media Yogyakarta

Tim Kaderisasi PP KAMMI, 2011,  Manhaj Kaderisasi KAMMI 1433H, Departemen Kaderisasi PP KAMMI Jakarta.

Wida az-Zahida, 2009, Mentoring Fun, Afra Publishing Surakarta.


*Disampaikan dalam Acara Daurah Pemandu Tingkat 1 (DPT 1) Pengurus Daerah KAMMI NTB, Sabtu 2 November 2013/28 Dzulhijjah 1434 di Aula Seruni NTB.
*Ketua KAMMI Daerah NTB 2006-2008

Related Posts

MADRASAH KAMMI (MK), NAFAS GERAKAN YANG TAK BOLEH BERHENTI BERDETAK
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.

2 komentar

Tulis komentar
avatar
21 November 2017 pukul 09.07

Afwan mas mau tanya.
Menurut mas pengelolaan madrasah KAMMI yg efektif dan efisien pada saat sekarang ini bagaimana ya? Dilihat dari permasaalahan kader yg bisa dibilang hampir menjamur kesemua kader. Mulai dari malasnya datang MK sampai ke hal yg lebih komplesitas lainnya.

Reply