Sejarah gerakan ’98
memberikan tempat yang cukup terhormat untuk. KAMMI memiliki peran yang cukup
signifikan dalam memperkuat peran mahasiswa islam secara keseluruhan di
Indonesia dalam gerakan reformasi. (Anas
Urbaningrum Ketua PB HMI Periode 1998-2000 )
Setiap zaman akan selalu
memiliki tokoh dan pahlawannya, roda sejarah akan tetap berjalan sehingga tetes
tinta kesaksian sejarah tidak dapat ditambah dan dikurang kebesaran dan
nilai-nilai heroiknya, dengan atau tanpa dicatat dengan tinta emas bahkan sebuah lencana penghargaan atau lembaran
sertifikat penghormatan.
Refleksi Reformasi
Sembilan tahun yang lalu
bangsa ini ibarat bayi yang terkena busung lapar, perutnya besar ibarat seorang
konglomerat yang kekenyangan namun mengandung derita kemiskinan dan
kesengsaraan dan tidak memiliki ayah dan ibu, yang menemani hanyalah
orang-orang yang meneteskan air mata keprihatinan yang tidak tulus bahkan
berharap besar agar Indonesia segera tenggelam didasar samudera Hindia dan
terhapus dari peta dunia.
Negeri besar ini dilanda
krisis multi dimensi yang sangat parah hingga saat ini belum mampu melepaskan cengkraman
infus wabah krisis ditangan kanannya, hal ini bukan terjadi begitu saja namun
ada sebuah rekayasa global yang sedang dimainkan saat itu sampai saat ini.
Kekayaan bangsa tidak memiliki arti, jabatan tidak lagi menampilan wibawa,
kekuasaan ibarat teriak komando di ruang hampa udara. Ketika hal itu menimpa
bangsa dengan panglima yang dzolim hanya satu yang harus dilakukan adalah
mendorong sang panglima ketepi jurang dan seterusnya digulingkan secara paksa. Era
98 adalah masa mahasiswa kembali
membuktikan bahwa kekuatan besar moral dan tumpuan pamungkas rakyat ini selalu
dinantikan sejarah untuk kembali menjadi pahlawan dijamannya.
Ketika matahari kota Malang telah sedikit bergeser dari atas ubun-ubun
Pasca pertemuan FSLDKN X di Universitas Muhammadiyah Malang yang dihadiri oleh
sekitar 200 orang peserta yang mewakili Aktivis Dakwah Kampus yang tergabung
dalam masing masing Lembaga Dakwah Kampus (LDK) di 64 kampus se Indonesia,
Sejarah KAMMI mulai dicatat. Deklarasi Malang yang bacakan dilembar ke-29 bulan
Maret 1998 adalah sebuah wujud jawaban dari kerisauan dan keresahan nurani
sebagai panggilan moral pemuda Islam atas kondisi nasional yang begitu porak
poranda ditengah masyarakat yang masih dilanda kemiskinan dan penderitaan.
Aksi demontrasi besar yang
dilakukan KAMMI dalam upaya segera manghentikan kedzoliman yang telah begitu
lama mengorbankan ratusan juta rakyat Indonesia dan menumbangkan rezim Soeharto
menjadi fenomena sejarah bangsa dan gerakan mahasiswa, bagaimana hanya dalam
hitungan hari KAMMI dapat mengkonsolidasikan puluhan ribu mahasiswa dan massa
dalam setiap akasinya baik di Jakarta maupun ditiap daerah-daerah. Puncaknya
adalah rezim Soeharto akhirnya menunjukkan keangkuhannya dengan melakukan
tindakan represif terhadap anak bangsanya sendiri, 12 Mei 1998, 4 mahasiswa Universitas Trisakti tewas ditembus peluru
serdadu yang selama ini dibiayai oleh pajak yang dibayar oleh para anak bangsa
tersebut. Rahim ibu pertiwi kemudian melampiaskan semua perasaan
ketertekanannya sehingga pada 13,14, 15 Mei 1998 terjadi kerusuhan di berbagi
daerah, seperti sebuah alur yang yang indah kemuadian mengantarkan rezim Soeharto
pada detik-detik kejatuhannya pada pukul 10.00 tanggal 21 Mei 1998.
Era 98 selain heroisme
juga melahirkan dari rahim suci umat
Islam Indonesia telah mengandung begitu lama melahirkan bayi mungil KAMMI yang
begitu unik yang memiliki karakter seperti orang dewasa padahal baru menghirup udara
kelahiran beberapa saat. Kesatuan Aksi Mhasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) adalah
gerakan mahasiswa yang lahir ditengah peradaban yang sedang sekarat dan
cabik-cabik, penderitaan rakya yang berkepanjangan, penipuan publik yang tak
bertepi serta jutaan kebohongan.
Pergulatan ditengah Rezim
Transisi
Mengantarkan
bangsa ini pada pintu gerbang reformasi adalah bukan tujuan akhir gerakan Mei 1998,
Runtuhnya Soeharto adalah bukan kata kunci untuk menumbangkan rezim diktator
bangsa ini tetapi yang harus dikawal adalah bagaimana mengarahkan reformasi
sesuai kehendak dan semangat perubahan Mei 1998 dan membunuh karakter rezim Soeharto
yang selama ini telah mendarah daging pada seluruh lapisan penguasa dari pusat
hingga daerah karena kepala boleh
berganti tapi tubuh dan karater akan tetap sama.
Pengawalan tersebut yang
konsisten dilakukan oleh KANMMI hingga detik ini. Mengawal masa transisi Habibie
untuk dimasukkannya 6 Visi reformasi dalam semangat pemerintahan masa transisi
yang kemudian diantaranya ditetapkan sebagai TAP MPR, Mengkritisi pemerintahan
Gus Dur yang kemudian tumbang dengan Kasus Bulog Gate, memberikan tekanan
terhadap Megawati yang melakukan premanisme, menjual asset bangsa, privatisasi
BUMN, membebaskan para konglomerat hitam yang tidak membayar hutang BLBI, Aksi
berdarah pembebasan Akbar Tanjung dalam kasus Bulog Gate oleh Mahkamah Agung.
Mengkritisi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan rezim sebelumnya yang
menaikkan BBM, dan TDL ditengah krisis yang belum selesai dan kemiskinan bangsa
yang ditandai dengan busung lapar diberbagai daerah mirip dengan kemiskinan dan
kelaparan yang terjadi di Ethopia negara daratan benua hitam Afrika,
Pemberantasan korupsi diberbagai daerah seperti kasus korupsi DPRD NTB periode
1999-2004 serta aksi moral lainnya seperti anti maksiat, perlindungan anak dan
perempuan, penolakan dan pemberhentian ATM Kondom hingga segera ditetapkannya
RUU Anti pornografi dan pornoaksi. Semua itu tentunya bukan berjalan mulus tapi
membutuhkan pengorbanan, cucuran keringat, pengorbanan waktu, dana, fikiran,
ide, perasaan hingga tetesan darah.
Benih-benih masa depan itu
akan tetap tumbuh
Kami tidak punya keinginan
kecuali berbuat kebaikan semampu kami. Jika kata-kata kami tidak didengar, kami
tetap memilih berjuang. Biarlah hari esok membuktikan bahwa yang benar akan
terwujud, dengan atau tanpa kami. Benih KAMMI adalah benih masa depan yang
tumbuh membawa perubahan, suka atau tidak suka.
Usia sembilan tahun adalah
usia bau kencur untuk sebuah gerakan mahasiswa, Namun itu telah dibuktikan oleh
KAMMI bahwa usia tidak menjamin orang dapat dewasa karena banyak gerakan mahasiswa
diusiannya yang mencapai dewasa bahkan hampir senja kehilangan jati diri dan
ideologinya luntur bersama kerasnya terpaan angin jaman. Usia yang begitu belia bukan halangan
untuk menjadi pahlawan, membuktikan pada siapapun dan dunia bahwa yang
terpenting adalah kematangan, kepahaman dan idealisme yang mengakar pada setiap
kadernya.
Benih-benih generasi baru
peradaban ini yang harus selalu dirawat dengan sentuhan-sentuhan yang lembut
dan benar yaitu dengan sentuhan-sentuhan Illahiyah kerena dengan cara itulah kita
bisa masuk kedalam setiap hati semua orang dan mengajak mereka untuk bersama
dalam kafilah panjang perjuangan untuk menyemai cahaya Islam di seluruh pelosok
nusantara sebab seperti yang telah kita pahami bersama bahwa hanya Islamlah satu-satunya
solusi yang dapat menjawab setiap permasalahan dan tantangan, menembus dimensi ruang,
waktu dan seluruh aspek kehidupan.
Analisa sejarah menurut
Fahri Hamzah (Ketua Umum KAMMI pertama) kemudian menyimpulkan faktor yang
mengawali lahirnya KAMMI adalah : Pertama,
Sejarah bangsa Indonesia yang menjelaskan adanya ketidak adilan terhadap umat
merupakan faktor obyektif munculnya perlawanan ummat Islam. Kedua, Para perintis dakwah kampus telah
mengembangkan suatu metodologi (manhaj) yang sangat cerdas yang berasal dari
sumber-sumber utama ajaran Islam dan dakwah serta pendapat para ulama dakwah
yang masyhur, baik di Indonesia maupun Dunia Islam pada Umumnya.Ketiga, KAMMI sebagai resultante
perjalanan sejarah ummat di Indonesia, khususnya dikampus adalah ijtihaj yang
harus selalu menyempurnakan diri.
Benih peradaban yang telah
disemai 1998 telah tumbuh dan tidak cukup untuk memberikan kesejukan dan suplai
oksigen sebagai sumber perubahan bangsa ini oleh karenanya mari kita semai lagi
ribuan bunga-bunga mawar merah yang akan melahirkan tangan-tangan kekar untuk
merubah Indonesia sesuai dengan keinginan
awal para pendiri bangsa untuk memakmurkan bangsa dan mensejahterakan rakyat
ibu pertiwi. Sehingga akhirnya KAMMI membuktikan diri seperti apa yang dikatakan
oleh Imam Hasan Al-Banna pendiri Gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir bahwa
pemuda adalah mata air kebangkitan dan rahasia peradaban.
( Asrama Apartement, 29 Maret 2006)
IWAN Wahyudi (Ketua Umum KAMMI NTB Periode 2006-2007)
BENIH ITU HARUS SELALU DISEMAI DAN DIPELIHARA ( Mengenang 9 Tahun Perjuangan KAMMI )
4/
5
Oleh
Iwan Wahyudi Net