Kamis, 21 Juli 2016

PERSAHABATAN YANG SEBENARNYA.


Tentu kita memiliki deretan daftar nama kenalan yang begitu banyak bahkan sampai ada yang diluar ponsel kita namun masih tersimpan dalam memori otak. Kenapa? Bagi generasi sebelum ponsel (sebelum tahun 2000) pasti masih memiliki daftar kenalan masa kecil atau masa itu yang sampai saat ini belum bertemu kembali hingga belum memiliki no kontaknya, namun nama-namanya masih melekat. Tapi tidak semua yang kita kenal bisa menjadi teman atau sahabat, karena tidak semuanya bisa menjadi sahabat dalam perjalanan, saling berbagi dan mengisi, baik disaat duka maupun diwaktu gembira. Persahabatan sebenarnya adalah saat kita bergaul dengannya, setidaknya ia akan memberikan balasan yang sama walaupun kita tidak mengharapkannya.......( Iwan Wahyudi, Buku Best Seller Inspirasi dan Spirit Menjadi Manusia Luar Biasa halaman 79

Akhirnya lebaran kemarin dengan izin-Nya mempertemukan saya dengan seorang sahabat yang pasca tamat SLTP/SMP hampir tak berjumpa, teman sekelas saat kelas I B dan II B, Julkifli Desa Nata Kec Palibelo Kabupaten Bima. Waktu 3 jam memang cuķup kurang untuk sekedar membongkar Nostalgia masa SMP, meng update kabar teman-teman seangkatan ditambah sekedar bercerita harapan dan langkah dimasa depan yang setidaknya dapat menjadi pintu untuk saling mengingatkan dan berbagi.

Jika sudah bertemu seperti ini sangat kurang enak dihati dan tak etis jika meninggalkan rumah tanpa memenuhi keinginan sang tuan rumah agar menyicipi hidangan ala kadarnya. Ya memang ala kadar apa yang ada saat itu di dapur, bukan ala kadar basa basi padahal hidangan yang disaji serba mewah dan wah. Namun menu ini yang bagi kami tak bisa terpisahkan dari tanah leluhur dana mbojo, so nafsu makan jangan di bilang lagi jika berhadapan dengan Sayur daun kelor, ikan teri goreng plus sambal khas bima "sia dungga".

Related Posts

PERSAHABATAN YANG SEBENARNYA.
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.