Sudah
sejak lama lokasi yang berpagar besi yang berada di tepi jalan, tepatnya
sebelah utara lapangan Dusun Bontoranu Desa Rada Kecamatan Bolo Kabupaten Bima
ini membuat saya penasaran. Apalagi terdapat plang bertulis Benda Cagar Budaya.
Terhitung sejak tahun 2012 saat pertama kali melintasi jalan ini ke Soromandi
menuju kediaman sahabat saya Arif, baru
pada tanggal 11 Januari 2022 silam saya benar-benar singgah dan melihat lebih
dekat dan mengambil gambar makam ini bersama Sucipte.
Diplang
makam tertulis Benda Cagar Budaya Makam Ruma Jai La Mangge. Nama yang bagi saya
kurang familiar dan baru mendengarnya. Rasa penasaran kemudian membawa
berselancar didunia maya mencari tau siapa sebenarnya Ruam Jai La Mangge ini.
Hanya dua situs yang memuat sosok ini :
Pertama, https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/. Situs
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Postingan tanggal 23 Juli 2017 terkait Inventaris Warisan Budaya di Kabupaten
Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Di situs ini hanya memuat informasi Makam
Ruma Jai La Mangge (50 L 0681438 UTM 9060752), Cagar budaya berupa: empat buah
struktur makam. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbali/inventarisasi-warisan-budaya-di-kabupaten-bima-provinsi-nusa-tenggara-barat/
Kedua,
https://alanmalingi.wordpress.com.
Memuat tulisan yang diposting tertanggal 2 September 2013 berjudul “ Ruma Jai
La Mangge “. Walaupun tidak panjang, tapi menampilkan beberapa informasi.
Menurut penduduk sekitar Ruma Jai La Mangge merupakan orang sakti dari tanah
Gowa yang mendirikan kampong Bontoranu. Kesaktiannya tersebut dapat melindungi
masyarakat dari serangan musuh. Keturunan Ruma Jai La Mangge masih ada hingga
sekarang di Dusun Bontoranu dan masih memiliki hubungan keluarga dengan
raja-raja Sanggar. https://alanmalingi.wordpress.com/2013/09/02/ruma-jai-la-mangge/
Foto : Sucipte, 11 Januari 2022
21062022,
15:13
#SandakaDanaMbojo
#MariBerbagiMakna #InspirasiWajahNegeri #reHATIwan #IWANwahyudi
@inspirasiwajahnegeri
@iwanwahyudi1
www.iwaninspirasinet.blogspot.com