Pada
tanggal 3 Ramadhan 1126H (± 13 September 1714 M) Sultan ke V Kesultanan Bima Sultan
Hasanuddin (Ma Wa’a Bou) menikah dengan Karaeng Bisampole.
Dari
pernikahan ini dikaruniai tiga orang putra dan seorang putri. Ketiga putra
mereka bernama : Alauddin yang kemudian menjadi Sultan Bima VI menggantikan
ayahnya, kemudian Abdullah yang gugur ketika memimpin laskar membantu Raja
Selaparang berperang melawan Kerajaan Karangasem Bali, dan putra selanjutnya
bernama Ibrahim. Putri mereka diberi gelar “Ma Mbora di Tallo” karena wafat di
Tallo dan tidak dijelaskan namanya.
Di beri gelar
Ma Wa’a Bou karena beliau mencetus ide-ide baru terutama dalam
politik pemerintahan dan metode dakwah. Beliau lahir pada tanggal 22 Zulhijjah
1100H (± 7 September 1689M). Dinobatkan sebagai Sultan Bima pada tanggal 5
Zulhijjah 1107H (± 6 Juli 1705M) dan beliau wafat pada tanggal 14
Rajab 1145 H (± 23 Januari 1731 M).
Referensi :
Peranan Kesultanan Bima dalam
Perjalanan Sejarah Nusantara. M. Hilir
Ismail,2004
Jejak Para Sultan Bima. M. Hilir Ismai dan Alan Malingi,2018
084/365 08/30
27032023
#MariBerbagiMakna #InspirasiWajahNegeri #JejakAksaraCommunity #30haribercerita #EnergiRamadhan #JelajahRAMADHAN #IWANwahyudi
@inspirasiwajahnegeri
@jejakaksarapublisher
@iwanwahyudi1