"Jika foto bisa menyimpan kisah kenangan dengan beragam tafsiran, maka tulisan akan memberi pesan dengan pembuktian dan kepastian."
Saya ke sekolah dengan dominan cat hijau itu baru dua kali. Awal tahun 2022 lalu dan Januari tahun ini. Menjumpai diruang lobi MAN 2 Kota Bima seorang Bu Guru yang karya nya pertama saya baca 2017 silam, Catatan Dibalik Bilik. Dilobi yang dikelilingi etalase dan rak penuh piala, plakat dan penghargaan itu ngobrol ringan tentang komunitas literasi dan coba saling memotivasi.
Kemudian perihal buku karya civitas MAN 2 Kota Bima itu kabarnya terjeda panjang dari 2017 hingga 2022. Saya kira akan tenggelam sebagaimana kebiasaan institusi lain yang karya pertama menjadi yang terakhir, entah kapan muncul lagi. Ketika acara launching sebuah buku Maret 2022 bersama Kadis Perpustakaan dan Arsip Daerah NTB di Asi Mbojo salah seorang guru memberi buku "Protokol, Pandemi, Puisi" antologi puisi siswa MAN 2 Kota Bima. Wah ternyata literasi sekolah ini masih bernyawa.
Awal Februari lalu saya bersilaturahim ke kediaman bu guru MAN 2 Kota Bima tersebut, untuk pertama kalinya. Dirak bukunya mata ini tertarik dengan buku-buku antologi siswanya yang setiap tahun terbit. Selain buku karya bu guru Maratus Shalihah itu sendiri. Saya makin kaget, ternyata literasi sekolah itu tak mati suri seperti sekolah lainnya yang pernah menerbitkan karya buku.
Tentu menyadarkan, mengajarkan, membina, memotivasi hingga menuntun siswa dalam masa labil untuk menulis hingga menerbitkan karya tak mudah. Bukan berarti tak bisa. Saya saja mengajak mahasiswa yang hebat-hebat untuk berantologi perlu satu tahun setengah hingga terbit, dikomunitas literasi yang cukup ternama dan anggotanya sudah punya karya hingga setahun baru terbit.
Pertemuan ngopi bareng bertiga dengan Bang Parange Anaranggana dan Bu guru Maaratus diajak ikut sedikit menyelami karya siswa MAN 2 Kota Bima yang akan tamat tahun 2023 ini dalam "Pijar Cinta di Kelam Rindu". Sebuah buku berisi antologi tidak kurang 150 puisi gotong royong 77 siswa dari tiga kelas. Jika ada penghargaan mungkin MAN 2 Kota Bima dan Bu Maaratus patut disebut Pelopor Literasi Sekolah yang Konsisten. Bukan saja rutin menerbitkan karya tapi hal terbesar dan penting dari semua itu kaderisasi dan regenerasi literasi.
Catatan-catatan hebat dan menggugahmu tak akan terus lahir jika cuma berhenti dibalik bilik tapi ia akan terus lahir dan tumbuh bila ruh literasimu memiliki pijar cinta.
Selamat MAN 2 Kota Bima, berharap menumbuhkan geliat literasi sekolah ini juga menjalar ke sekolah lain yang ada di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu terutama sekolah-sekolah unggulan.
Izin tag para sahabat guru semoga bisa menyebar virus literasi disekolanya masing-masing : Khairul J Bima , Eka Ilham SangPencerah , Eka Ilham Sang Pencerah , Muhammad Abi Yahya , Salah Uddin , Asmawati Umi Fauzan Nailah , La Hamid , Mury W Rahman , Ade Ismail , Dae Akhi Dirman Al-Amin , Dzikrullah Muhammad Dziko, Azkar Nawawi .dll
Rumah Merpati 22
02032023, 13:03
@inspirasiwajahnegeri
@iwanwahyudi
[DARI BALIK BILIK HINGGA PIJAR CINTA]
4/
5
Oleh
Iwan Wahyudi Net