Rabu, 01 Maret 2023

[MELAWAN PENIADAAN]

 



"Buktikan dirimu ada dengan karya sendiri diantara banyak orang ingin menenggelamkan dan meniadakanmu." #reHATIwan

Hal yang terberat setelah meraih dan memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia ialah memperoleh pengakuan bangsa-bangsa lain di dunia. Disisi lain penjajah masih saja mencari jalan dan celah untuk mencengkram kembali negeri ini. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan di dalam negeri dan memperoleh kedaulatan internasional bersenyawa untuk keberadaan republik ini.

Belanda dengan membonceng Inggris yang menjadi sekutu pemenang Perang Dunia (PD) II dengan licik memanfaatkan kondisi menguasai kembali Indonesia. Padahal Belanda tak punya banyak andil dalam kemenangan di PD II, malah sebelumnya bersembunyi dan lari ke Australia.

Pasca PD II, sekutu menjadi kekuatan paling di takuti. Jerman yang digdaya di Eropa dikalahkan, Jepang yang ganas di Asia dibuat tak berdaya. Tapi hanya bangsa Indonesia yang mampu mempermalukan mereka di Surabaya. Membalik mata dunia bahwa Indonesia masih ada, diantara siasat Belanda yang ingin meniadakan kemerdekaan Republik.

Dalam rentetan peristiwa 10 November 1945 Surabaya, Kapten Belanda P.J.G Huijer yang membawa surat kuasa Sekutu di Jakarta sebagai perwakilan Sekutu di tangkap dan dibawa ke penjara Kalisosok saat mencari jalan pulang kembali ke Jakarta dengan kereta. Brigadir Jenderal Mallaby komandan Brigade 49 (beranggotakan 5.000-6.000 tentara Inggris) yang terkenal pemberani menaklukan tentara Jepang di Burma tewas. Dua pesawat Inggris ditembak jatuh pasukan Indonesia, Brigadir Jenderal Robert Guy Loder Symonds terluka parah dan keesokan harinya tewas. Ini semua membuat mata dunia terbelalak, sekutu menderita amat banyak. Hingga Komandan Sekutu E.C. Mansergh menyebut "Ini pertempuran terdahsyat Sekutu sejak Perang Dunia II."

Begitu pula dengan Serangan Umum 1 Maret 1949. Saat Yogjakarta ibukota Indonesia diduduki Belanda , Soekarno-Hatta dan semua petinggi republik ditangkap dan diasingkan, otomatis Belanda merasa Indonesia telah lumpuh dan tiada. Tetapi, Jenderal Sudirman, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Soeharto berkolaborasi bersama tentara republik yang tersisa serta rakyat berhasil menguasai Yogyakarta selama 6 jam. Indonesia kembali membuktikan dengan aksi nyata, tetap ada.

Bukti nyata jauh lebih bisa banyak bicara dan bercerita melawan upaya meniadakan dan menenggelamkan apapun.

Rumah Merpati 22
01032023, 23:08
#MariBerbagiMakna #InspirasiWajahNegeri #reHATIwan #IWANwahyudi #JanganLupakanSejarah #DOtheBEST
@inspirasiwajahnegeri
@iwanwahyudi1 

Related Posts

[MELAWAN PENIADAAN]
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.