Orang : "Sekarang meluncur kemana lagi?"
Do the Best : "Ke Sukolilo Surabaya. Bismillah..."
Orang : "Kirain sudah habis dan berhenti."
"Menulis ya menulis saja. Jangan takut salah. Lebih baik berani belajar dan memulai lalu salah daripada tak berani memulai. Semakin sering dikritik bahkan dihina pembaca, itu pertanda tulisan kita sudah dibaca orang. Tapi bagaimana pembaca bisa memberi masukan ini itu kalau kita belum juga memulai?" ( @syamsudin.kadir )
"Yang dicari apa ya? Saya nulis cuma lihatnya gini kang. Saya hidup, saya harus jadi orang bermanfaat. Anggota DPR bukan, pengusaha bukan, pejabat bukan, saya bisa nulis. Biar saya bermanfaat, ya saya nulis aja.
Saya dikritik tulisan saya begini begitu. Ya mau bilang apa, saya nulisnya begini sih stylenya. Tapi ya seneng aja sih dikritik pedes sekalipun, artinya dia baca tlisan kita dan peduli kita. Jadi dibilang tulisan jelek, gak mutu dan lain lain, ya alhamdulillah ada bahan untuk perbaikan. (Ingar Saputra)
Buat sesiapa termasuk diri pribadi yang masih belajar menulis, jangan berhenti mencoba dan menulis apapun itu. Sambil terus memperbaiki apa yang kurang. Semua tentu perlu proses, disini akan diuji dan diseleksi oleh waktu.
Foto : Mengantar buku Do the Best menemui pembaca sekaligus inspirator menulis harian saya di Sukolilo Surabaya.
[TERUS BERPROSES]
4/
5
Oleh
Iwan Wahyudi Net