Berapapun lamanya sudah kita berada di dunia ini, sebanyak
itulah pengalaman yang telah kita dapatkan, entah sebanyak apalagi hal-hal yang
kita lihat dari ciptaan-Nya telah mempengaruhi laku , telah menyadarkan diri, merubah
langkah dan gerak kita.
Semuanya
tentu menjadi pengalaman yang sangat berharga baik ia berupa anugerah nikmat
kesenangan maupun cobaan dan musibah yang kadang membuat jiwa lemah.
Namun
itu hanya dapat dirasa oleh diri sendiri, padahal didalamnya kaya akan
pelajaran yang dapat menjadi cermin bagi insan lain, bisa menjadi acuan
pembanding bagi orang lain untuk mengatasi masalah atau motivasi memulai
melakukan sesuatu.
Kita
tak punya cukup waktu untuk menuturkannya pda semua orang yang membutuhkan
kisah kita sebagai nasehat, kita juga tak memiliki cukup materi untuk
menceritakannya pada orang lain dalam luasan wilayah yang sangat membentang,
atau mungkin saja kisah kita berguna saat jatah usia di muka bumi ini usai.
Ide,
pengalaman, nesehat, kisah, pikiran dan lain sebagainya bisa menjadi ilmu bagi
diri kita dan orang lain hari ini atau dimasa yang akan datang. Agar hal itu
tidak hilang dan sirna serta terlupakan, perlu dituliskan narasi-narasi yang
kaya akan manfaat tersebut seperti sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh
Ad-Darimi “ Kalian ikatlah Ilmu dengan menuliskannya “.
Ya,
saatnya mengikatnya dengan pena kita, toh anugerah menulis sudah kita peroleh
sejak kecil.
Mataram, 10 Nopember 2014
IWAN Wahyudi
www.iwan-wahyudi.com
MENGIKAT DENGAN PENA
4/
5
Oleh
Iwan Wahyudi Net