Hidup ini tak terlepas dari dua
sisi yang selalu meliputi makhluk bernama manusia, senang dan sedih, gembira
dan susah. Ia datang silih berganti, satu menggantikan yang lainnya.
Pernahkah
kita berpikir bahwa susah dan sedih itu sebenarnya bukan ruang yang merampas
sisi gembira dan senang kita, bukan sesuatu yang merenggut senyum dan bahagia.
Bahkan ia adalah dimensi lain dari gembira dan senang yang dititipkan dibalik
rasa susah dan sedih.
Dalam
pandangan umum kebanyakan orang, sakit itu adalah ruang sedih dan susah yang
dialami oleh manusia. Sadarkah kita, bahwa sakitnya seorang hamba yang beriman
akan mengugurkan dosa-dosanya ? siapakah manusia yang tidak merasa bergembira
saat dosa-dosanya diampunkan oleh-Nya?
Setiap
cobaan dan musibah itu dalam penilaian manusia umumnya adalah dimensi kesedihan
dan kesusahan yang dialami.
Pernahkan
sejenak kita renungkan bahwa sesungguhnya setiap musibah yang dialami seorang
hamba itu bisa jadi adalah teguran atau cobaan untuk menaikan level keimanannya?
Setiap
manusia normal pasti bahagia dan senang saat mendapat kesempatan melalui ujian
kenaikan jenjang.
Oleh
karenanya dalam hidup ini selalu dipenuhi oleh kebahagiaan, kegembiraan dan
keceriaan walau tampilannya adalah kesulitan, musibah dan kesedihan. Namun,
takarannya bukan kacamata yang berlaku umum di masyarakat untuk menilainya,
tapi sudut pandang Sang Pencipta.
Jadi
tak ada alasan untuk kita tak bergembira dalam setiap kondisi yang
dianugerahkan-Nya.
Mataram, 12 Nopember 2014
IWAN Wahyudi
www.iwan-wahyudi.com
APAPUN KONDISINYA HADIRKAN SELALU RUANG KEGEMBIRAAN
4/
5
Oleh
Iwan Wahyudi Net