Mataram
(Suara NTB) -
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) NTB Raya, dalam orasi dan pernyataan sikapnya Senin (4/4) kemarin, mendesak Gubernur NTB H.L. Serinata, agar segera menyelesaikan instabilitas pemerintahan yang terjadi di berbagai wilayah di NTB. Pernyataan sikap itu dibacakan oleh perwakilan BEM di tiga tempat, Kantor Kejati NTB, Kantor Gubernur dan DPRD NTB.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) NTB Raya, dalam orasi dan pernyataan sikapnya Senin (4/4) kemarin, mendesak Gubernur NTB H.L. Serinata, agar segera menyelesaikan instabilitas pemerintahan yang terjadi di berbagai wilayah di NTB. Pernyataan sikap itu dibacakan oleh perwakilan BEM di tiga tempat, Kantor Kejati NTB, Kantor Gubernur dan DPRD NTB.
BEM menilai
banyak PR (pekerjaan
rumah) yang
belum
diselesaikan Gubernur.
Seperti
persoalan caretaker
di Bima,
persoalan
di DPRD
Lombok Timur (Lotim)
yang juga
dinilai
belum tuntas
dengan
belum dilantiknya
ketua
terpilih.
Tak
hanya
itu, NTB di
bawah
kepemimpinan Serinata
juga
didesak untuk
menyelesaikan
kasus illegal logging
di
Dompu dan
permasalahan
lainnya yang
diakibatkan
kebijakan yang
tidak
berpihak pada
kepentingan
rakyat.
Korlap
BEM NTB Raya, Edi
Gunawan,
didampingi
ketua BEM
Unram,
Iwan Wahyudi,
mengatakan BEM
merupakan
gerakan moral yang
independen yang
lahir
dari rasa
tanggung
jawab
selaku anak
bangsa
untuk menciptakan
bangsa yang
lebih
bersih dan
pemerintahan yang
memihak
rakyat.
Atas
alasan
itu BEM minta agar
Kejati NTB
segera
menyelesaikan kasus
korupsi yang
melibatkan
legislatif
dan
eksekutif di
seluruh
daerah tanpa
dipengaruhi
oleh
pihak manapun.
Menurut
Iwan,
penegakan supremasi
hukum
belum dilaksanakan
secara optimal
karena
hukum masih
berjalan
di
bawah intervensi
dan
kepentingan politik.
Ia
mencontohkan,
pemberantasan
korupsi
di NTB berlangsung
sangat
lambat. Kinerja
aparat
penegak hukum
dalam
pemberantasan korupsi
yang telah
akut
mengundang
tanya
dan
kekecewaan rakyat.
Demikian
pula dengan
penetapan
dan
pembentukan lembaga
kelengkapan
Pemda yang
berlarut-larut
sehingga
memperlambat
roda
pemerintahan yang seharusnya
dapat
melayani rakyat,
menjadi
pincang.
Aksi
mahasiswa yang
berasal
dari berbagi
Perguruan
Tinggi
di NTB itu
diawali
di
kantor Kejati
NTB. Mereka
menyerahkan
pernyataan
sikap yang
diterima
oleh
Kasi Humas
Kejati NTB,
Maryadi IK, S.H.
Setelah
itu BEM bergerak
menuju
Kantor Gubernur NTB.
Satu
per satu
dari
mereka berorasi
sambil
memperlihatkan sejumlah
pamflet
bernada sinis.
Terakhir,
mereka
mendatangi gedung
DPRD NTB. Mereka
mengancam
akan
menduduki
gedung
Dewan jika
aspirasi
mereka
tidak direspon.
Setelah
membackan
pernyataan
sikap,
Iwan Wahyudi
menyerahkannya
pada
perwakilan anggota
Dewan
dari PBR, PKB dan
partai
Demokrat. (fit)
http://www.balipost.co.id/BALIPOSTCETAK/2005/4/5/nusatenggara.html
BEM NTB Raya Desak Gubernur Selesaikan Instabilitas
4/
5
Oleh
Iwan Wahyudi Net