Sosok anak muda yang satu ini tidaklah asing bagi aktivis
mahasiswa di NTB. Iwan Wahyudi, begitulah nama lengkap yang diberikan oleh Ayah
dan Bundanya. Beliau lahir di Jakarta pada tanggal 17 Januari 1982 dari pasangan
berdarah Mbojo (Bima) Drs. H. Abdul Mutholib dan Hj. Siti Safiah.
Tokoh muda yang satu ini menempuh pendidikan formal mulai dari SDN
Kali Abang Tengah Bekasi Utara, SLTPN 1 Belo Bima, SMUN 1 Raba Bima dan
kemudian melanjutkan studinya di S1 Fakultas Pertanian Universitas Mataram
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian.
Sebelum ia mengemban amanah sebagai Ketua umumKAMMI NTB, tokoh
muda yang satu ini telah banyak makan garam organisasi di kampus di antaranya
Presiden Partai Lingkaran (Kampus), Ketua KSI Al-Isra FP Unram, Ketua BEM Unram
dan KAMMI Komisariat Unram. Selain itu, beliau juga aktif di KAMMI Wilayah
Jabalnur (Jatim, Bali, NTB dan NTT), dan kini aktif di beberapa lembaga
kemasyarakatan dan Ormas Perhimpunan Petani Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI)
Wilayah NTB.
Tokoh yang satu ini telah mencatat banyak sejarah dalam lembaran
perjalanan KAMMI Daerah NTB 2006-2008, diantaranya: menggeliatkan pembentukan
KAMMI komisariat di Luar Kota Mataram hingga di Pulau Sumbawa tepatnya Sumbawa
Barat. Sebelumnya beberapa komisariat di pulau Lombok sempat mengalami
pasang-surut tinggal memilki komisariat di Kota Mataram. Geliat KAMMI pada
kepemimpinan tokoh—yang kini menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Daerah (MPD)
KAMMI Daerah NTB—ini semakin menunjukkan eksistensinya di ruang publik. Hal ini
terutama ketika gerakan mahasiswa mengalami kejumudan (stagnan).
Namun, lagi-lagi KAMMI tampil ke publik menggulirkan isu 7 Mata
Anggaran Fiktif di APBD NTB tahun 2007 dan Aksi Kegagalan SBY-JK. Tidak cukup
dengan itu nilai-nilai ke-KAMMIan kembali ditegakkan dan digelorakan sehingga
terbangunlah Koalisi Mahasiswa & Pelajar Islam (KOMPAS) Kota Mataram yang
terdiri dari (IMM, HMI MPO, IRM, IPM dan KAMMI NTB) atas prakarsa beliau dan
tentu secara internal organisasi berbagai macam agenda yang telah dilaksanakan
dan tidak bisa kami sampaikan lewat biografi singkat ini. Sejarah tokoh KAMMI yang satu ini tinggal
dilanjutkan oleh generasi berikutnya.
Analis muda ini mudah bergaul, konseptor cerdas, administrasitor
yang rapi serta memiliki kapasitas pengkaderan yang mantap. Semua itu tampak
dari demonstran ulung yang pernah menjadi Ketua umum KAMMI NTB 2006-2008 ini.
Setiap orang memiliki kenangan terindah dan kenangan terindah bagi beliau
selama di KAMMI adalah diringkus mobil tahanan polisi saat aksi menolak JK,
Deklarasi komisariat di luar Mataram, kemudian di Pulau Sumbawa serta membuka
dakwah KAMMI dengan Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Mataram.
Pemuda yang ketika menjadi ketua BEM Universitas Mataram melakukan
pra peradilan melawan Polda NTB atas kevakuman proses penyidikan kasus markup
APBD 2003 oleh DPRD NTB 1999-2004 ini, sekarang mengemban amanah sebagai Aspri
salah satu Wakil Ketua DPRD NTB (2009-2014) dan bekerja juga sebagai seorang
wirsawsta. Beliau sangat sederhana tapi ’sungguhan. Hal ini bisa terlihat dari
moto hidupnya, ”Istiqomah pada kebenaran itu indah”.
Aktivis KAMMI yang satu ini kini tinggal di Jln. Sunan Ampel II
Blok C No.13 BTN Kodya Mataram, NTB. Bagi yang ingin bersilaturahim atau ingin
mengenal lebih dalam, dapat dihubungi melalui 081803662292, Email: iwan_we@yahoo.com, atau www.iwanwe.blogspot.com.
Lebih jauh, berikut adalah elaborasi atas wawancara dengan beliau.
Fitrah manusia yang condong ke kebaikan, peristiwa–peristiwa yang
merisaukan seperti Poso, Ambon dan lain-lain sangat memperihatinkan dan butuh
wadah nyata yang menjawab semua kerisauan itu. Dan KAMMI adalah wadah tepat
untuk itu. Mengapa? KAMMI sebuah organisasi tempat berfikir untuk masa depan
agama dan bangsa. KAMMI konsisten untuk memperjuangkan ajaran agama dalam
kehidupan sehari-hari (lembaga di dalamya bisa menjaga nilai keislaman).
Paska reformasi eksistensi gerakan mahasiswa menurun. KAMDA NTB
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari KAMMI Se- Indonesia dalam kontek lokal
NTB memiliki kepentingan untuk menjadikan KAMMI sebagai gerakan mahasiswa
terbesar di NTB. Karena itu KAMMI berusaha mewarnai gerakan mahasiswa lainnya.
Di samping itu, KAMMI juga harus menambah KAMMI komisariat di berbagai kampus.
Baik di pulau Lombok maupun pulau Sumbawa.
Tak kalah pentingnya bagi KAMMI adalah memasifkan diri menjadi
gerakan kemasyarakatan. Hal ini bisa ditunaikan dengan melakukan proses
penyadaran dan pembinaan serta pemberdayaan kepada masyarakat secara langsung.
Termasuk di dalamnya kunjungan atau silaturahim tokoh. Atau penguatan basis
jaringan tokoh berpengaruh. []
Sumber : Buku “Gerakan Dakwah KAMMI diBumi Seribu Masjid Selayang
Pandang Gerakan Pemuda”. Juli 2010, karya Mawardi Khaeri. Diterbitkan oleh
KAMMI Daerah NTB.
”SOSOK PEMIMPIN MUDA YANG ANALIS & KRITIS”
4/
5
Oleh
Iwan Wahyudi Net