Kamis, 16 Maret 2023

[2 PESONA DASAR, AGAR PRIBADI DAKWAH BUKAN SEKEDAR SLOGAN]

 



Renungan

“Nanti ummat ini akan dikepung oleh bangsa-bangsa lain. Sebagaimana orang yang makan itu mengepung nampan nasinya. Sebagian sahabat bertanya: “Apakah jumlah kita sedikit pada waktu itu? Beliau menjawab: “Tidak, bahkan jumlah kamu banyak sekali pada waktu itu, akan tetapi (kualitas) kamu seperti buih, buih arus. Dan sungguh Allah akan mencabut dari jiwa musuh-musuh kamu rasa takut dari kamu. Dan selanjutnya Dia menanamkan penyakit “wahn” pada hati kamu. Sebagian sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apa wahn itu? Beliau bersabda: “Hubbud dunya (cinta dunia) dan benci kematian.”

(HR. Abu Daud dan Ahmad)

Sepenggal Peristiwa

Tahun 1400 H (44 tahun silam) dalam rangka simposium peran imigran Muslim di Amerika, Diundanglah tokoh-tokoh Muslim dari berbagai negara termasuk Indonesia-yang waktu itu dihadiri M. Natsir. Dari sana kemudian para tokoh ini memanfaatkan moment tersebut untuk berbincang-bincang tentang dunia Islam. Kemudian muncullah kesepakatan untuk menjadikan abad ke 15 Hijriah ini sebagai abad kebangkitan Islam. Hal ini dilihat dari kondisi Islam dunia saat itu memang sangat tertinggal. Maka dimulailah abad kebangkitan Islam itu dengan tekad bersama untuk mengembalikan kejayaan Islam dengan segala kemampuan dan usaha yang dimiliki.


I. GOOD FAITH

Salimul Aqidah (Aqidah yang Bersih)

q  Aqidah Yang Bersih

q  ALLAH Oriented

q  QS. 6 : 162 “Katakanlah: Sesungguhnya shalatkuku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”

 

Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah Swt dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan- ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya: ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam’ (QS 6:162). Karena memiliki aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam da’wahnya kepada para sahabat di Makkah, Rasulullah Saw mengutamakan pembinaan aqidah, iman atau tauhid.

 

Beberapa hal mendasar dalam kebersihan Aqidah :

Ø  Konsep ketuhanan berdasarkan konsepsi Tauhid (Mengesakan) Allah, Tuhan Pencipta, Tuhan Yang Disembah dan yang memilki nama dan sifat yang Dia tentukan untuk diri-Nya

Ø  Menjauhkan diri dari Thaghut (semua yang disembah selain Allah)

Ø  Memberikan loyalitas penuh kepada Tuhan Pencipta, Rasul dan orang-orang Mukmin

Ø  Mencintai apa yang dicintai Tuhan Pencipta dan membenci apa yang dibenci-Nya

 

Adapun implementasi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat terlihat diantaranya :

ü  Berwala’ kepada Allah, Rasul-Nyadan orang-orang beriman
ü  Tidak berwala’ kepada musuh-musuh Islam dan kaum muslimin
ü  Ridha kepada Qadha dan Qadar
ü  Tidak takut masa depan
ü  Beriman bahwa kesembuhan hanyadari Allah, disertai upaya pemenuhan aspek kausalitas
ü  Beriman bahwa Yang MemberiManfaat dan Yang Menimpakan bahaya adalah Allah
ü  Membedakan antara Karamah dan Supra natural lainnya
ü  Memerangi segala bentuk bid'ah dan kemunkaran, diantaranya: Berbagai bentuk jimat dan perdukunan
ü  Komitmen dengan Manhaj Al Kitab dan As-Sunnah dalam membangun aqidah

 

II. RIGHT DEVOTION

Shahihul Ibadah (Ibadah yang Benar)

q  Ibadah yang BENAR

q  Berdasarkan Al-Qur’an & Sunnah

Ibadah yang benar (shahihul ibadah) merupakan salah satu perintah Rasul Saw yang penting, dalam satu haditsnya; beliau menyatakan: ’Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat.’ Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul Saw yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.

Beberapa hal mendasar dalam hal ibadah yang benar :

Ø  Menyadari misi hidup adalah ibadah

Ø  Ibadah harus dilandasi ilmu agar sesuai sistem Allah, Tuhan Pencipta (Kitabullah, Sunnah Rasulullah dan Sunnah Kauniyah-Nya)

Ø  Ibadah hanya karena Tuhan Pencipta dan mengharap Ridha-Nya

Ø  Menghindarkan diri dari perbuatan dan perkataan yang mengandung syirik

 

Adapun implementasi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat terlihat diantaranya :
ü  Melakukan shalat-shalat yang memilikiMunasabah tertentu
ü  Qiyamul-Lail satu kali setiap pekan
ü  Bersedekah dengan kadar tertentudari penghasilannya
ü  Berpuasa tiga hari setiap bulan
ü  Senantiasa memperbaharui niat
ü  Menjauhkan diri dari dosa-dosa kecil
ü  Menunggu-nunggu waktu shalat
ü  Sekali khatam Al Quran setiap bulan
ü  Bersemanga tuntuk dzikrullah
ü  Komitmen dengan Adab berdoa
ü  Banyak bertaubat dan beristighfar
ü  Bersemangat melakukan ibadah sunnah (tambahan)

Related Posts

[2 PESONA DASAR, AGAR PRIBADI DAKWAH BUKAN SEKEDAR SLOGAN]
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.