Renungan
“Nanti ummat ini akan dikepung
oleh bangsa-bangsa lain. Sebagaimana orang yang makan itu mengepung nampan
nasinya. Sebagian sahabat bertanya: “Apakah jumlah kita
sedikit pada waktu itu? Beliau menjawab: “Tidak, bahkan jumlah kamu banyak
sekali pada waktu itu, akan tetapi (kualitas)
kamu seperti buih, buih arus. Dan sungguh Allah akan mencabut dari jiwa
musuh-musuh kamu rasa takut dari kamu. Dan selanjutnya Dia menanamkan
penyakit “wahn” pada hati kamu. Sebagian sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah,
apa wahn itu? Beliau bersabda: “Hubbud dunya (cinta dunia) dan benci kematian.”
(HR. Abu Daud dan Ahmad)
Sepenggal Peristiwa
Tahun 1400 H (44 tahun silam) dalam rangka simposium
peran imigran Muslim di Amerika, Diundanglah tokoh-tokoh Muslim dari berbagai
negara termasuk Indonesia-yang waktu itu dihadiri M. Natsir. Dari sana kemudian
para tokoh ini memanfaatkan moment tersebut untuk berbincang-bincang tentang
dunia Islam. Kemudian muncullah kesepakatan untuk menjadikan abad ke 15 Hijriah
ini sebagai abad kebangkitan Islam. Hal ini dilihat dari kondisi Islam dunia
saat itu memang sangat tertinggal. Maka dimulailah abad kebangkitan Islam itu
dengan tekad bersama untuk mengembalikan kejayaan Islam dengan segala kemampuan
dan usaha yang dimiliki.
I.
GOOD FAITH
Salimul
Aqidah (Aqidah
yang Bersih)
q Aqidah Yang Bersih
q ALLAH Oriented
q QS. 6 : 162 “Katakanlah:
Sesungguhnya shalatkuku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam.”
Aqidah
yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap
muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang
kuat kepada Allah Swt dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang
dari jalan dan ketentuan- ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan
aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah
sebagaimana firman-Nya yang artinya: ‘Sesungguhnya
shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam’
(QS 6:162). Karena memiliki aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat
penting, maka dalam da’wahnya kepada para sahabat di Makkah, Rasulullah Saw
mengutamakan pembinaan aqidah, iman atau tauhid.
Beberapa
hal mendasar dalam kebersihan Aqidah :
Ø
Konsep ketuhanan
berdasarkan konsepsi Tauhid (Mengesakan) Allah, Tuhan Pencipta, Tuhan Yang
Disembah dan yang memilki nama dan sifat yang Dia tentukan untuk diri-Nya
Ø
Menjauhkan diri dari Thaghut
(semua yang disembah selain Allah)
Ø
Memberikan loyalitas
penuh kepada Tuhan Pencipta, Rasul dan orang-orang Mukmin
Ø
Mencintai apa yang
dicintai Tuhan Pencipta dan membenci apa yang dibenci-Nya
Adapun implementasi dalam kehidupan
sehari-hari yang dapat terlihat diantaranya :
II.
RIGHT DEVOTION
Shahihul
Ibadah (Ibadah
yang Benar)
q
Ibadah yang BENAR
q Berdasarkan Al-Qur’an & Sunnah
Ibadah yang benar (shahihul ibadah)
merupakan salah satu perintah Rasul Saw yang penting, dalam satu haditsnya;
beliau menyatakan: ’Shalatlah kamu
sebagaimana kamu melihat aku shalat.’ Dari ungkapan ini maka dapat
disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada
sunnah Rasul Saw yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau
pengurangan.
Beberapa
hal mendasar dalam hal ibadah yang benar :
Ø Menyadari misi
hidup adalah ibadah
Ø Ibadah harus
dilandasi ilmu agar sesuai sistem Allah, Tuhan Pencipta (Kitabullah, Sunnah
Rasulullah dan Sunnah Kauniyah-Nya)
Ø Ibadah hanya
karena Tuhan Pencipta dan mengharap Ridha-Nya
Ø Menghindarkan
diri dari perbuatan dan perkataan yang mengandung syirik
ü Melakukan shalat-shalat yang memilikiMunasabah tertentu